Divisi.id – Sehari setelah kebakaran hebat melanda Kampung Pegat Bukur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ratusan warga yang menjadi korban masih terlihat berbondong-bondong ke lokasi kebakaran untuk mencari barang-barang berharga yang mungkin masih bisa diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang telah hancur terbakar.
Tercatat sebanyak 148 keluarga, yang terdiri dari 205 orang, harus mengungsi ke tenda-tenda darurat yang didirikan di sekitar lokasi kebakaran karena rumah-rumah mereka habis terbakar.
Bantuan logistik terus mengalir untuk membantu ratusan warga yang menjadi korban kebakaran. TNI dan Polri juga membantu dalam mendistribusikan bantuan logistik agar segera tersedia di dapur umum.
Ketua DPRD Kabupaten Berau, Mardi Pani, menyatakan bahwa saat ini ratusan warga korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan logistik, seperti makanan siap saji, pakaian layak pakai, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan bayi.
“Masyarakat korban kebakaran saat ini sangat membutuhkan bantuan. Ini saatnya kita mengulurkan tangan,” ujar Mardi, Senin (19/02/2024).
Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah harus cepat turun tangan untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat korban kebakaran.
Menurutnya, Seluruh dinas harus terlibat dalam memberikan bantuan terhadap ratusan warga korban kebakaran bukan hanya dinas sosial saja, karena saat ini korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan.
“Dan saya imbau kepada para kepala dinas, khususnya birokrasi pemerintah, baik itu dari dinas sosial, segera turun ke lapangan dengan cepat untuk meringankan beban korban kebakaran,” tambahnya.
Diketahui, pada hari Minggu (18/02/2024), kebakaran hebat menghancurkan pemukiman padat penduduk di Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, sekitar pukul 09.15 Wita. Kondisi bangunan yang rapat dan angin kencang mempercepat laju api, yang mengakibatkan kerusakan pada 98 rumah warga.
Lebih lanjut, hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun, dugaan kuat adalah bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh kelalaian salah satu warga yang lupa mematikan kompor.(*)