Divisi.id – Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat kedua sebagai provinsi dengan tingkat depresi tertinggi di Indonesia, setelah DKI Jakarta.
Data tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Dr. H. Jaya Mualimin, menyampaikan keprihatinannya atas temuan tersebut.
“Tingkat depresi di Kaltim sangat tinggi, berada di urutan kedua nasional. Padahal, kalau kita bandingkan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat, Kaltim termasuk tinggi. Harusnya tingkat kesejahteraan itu berbanding terbalik dengan tingkat depresi,” ujar Dr. Jaya.
Dr. Jaya menjelaskan, pihaknya sedang menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat depresi di Kaltim.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar karena hasil analisis tersebut baru akan rampung dalam waktu dekat.
“Kami masih mencari dan menganalisis faktor-faktor penyebab ini. Kami berharap hasilnya bisa segera selesai,” tambahnya.
Menurut Dr. Jaya, salah satu kemungkinan yang menyebabkan tingginya tingkat depresi adalah tekanan hidup yang tidak selalu sejalan dengan indikator ekonomi.
“Kesejahteraan itu tidak hanya soal materi. Bisa jadi ada faktor lain seperti tekanan sosial, lingkungan, atau pola hidup masyarakat kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penanganan kesehatan mental perlu menjadi perhatian serius serta berharap masyarakat lebih peduli terhadap kondisi psikologis dan tidak segan untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.