Pemuda Kaltim Didorong Makin Cermat, Bukan Hanya Melek Digital

Divisi.id – Para pemuda di Kalimantan Timur kini diimbau untuk berpikiran lebih kritis dan berhati-hati menyikapi era digital. Dispora Kaltim menyoroti potensi risiko serius jika penggunaan teknologi tidak diimbangi dengan kecermatan dan kedewasaan.

Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, menyampaikan bahwa teknologi sejatinya bersifat netral, dan dampak positif atau negatifnya tergantung pada penggunaannya.

“Teknologi itu netral. Yang membuatnya berdampak positif atau negatif adalah bagaimana kita menggunakannya. Pemuda Kaltim harus mulai lebih cerdas menyaring informasi dan bijak dalam bermedia sosial,” ujarnya.

Sebagai wilayah yang menjadi bagian dari tuan rumah Ibu Kota Negara (IKN), pemuda Kaltim diharapkan memegang peran penting membantu percepatan transformasi daerah melalui pemanfaatan teknologi secara bijak.

“Kita bukan hanya penonton dari perubahan ini. Pemuda Kaltim punya peluang untuk jadi pelaku utama pembangunan, baik melalui pendidikan digital, inovasi, hingga kewirausahaan berbasis teknologi,” jelas Hasbar.

Baca Juga:

Swasembada Pangan 2026: Mungkinkah Kalimantan Timur Mencapainya?

Lebih jauh, Hasbar menekankan bahwa teknologi harus digunakan sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan mengasah keterampilan baru, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan ide kreatif dan membawa manfaat bagi masyarakat.

“Dengan kemampuan dan akses yang ada sekarang, pemuda bisa belajar di mana saja, menciptakan peluang kerja sendiri, bahkan berkontribusi pada sektor-sektor baru seperti ekonomi kreatif dan teknologi informasi,” ungkap Hasbar.

Dispora Kaltim menyatakan komitmennya untuk menyediakan berbagai pelatihan dan program edukatif, misalnya digital marketing, produksi konten kreatif, dan pemanfaatan platform daring, agar pemuda lebih siap menghadapi tantangan era digital.

Program-program ini dirancang sebagai upaya membekali generasi muda dengan pengetahuan digital yang tepat serta memberi mereka akses yang lebih luas terhadap pelatihan yang relevan.

Baca Juga:

Ironi Energi: Desa di Kaltim Tanpa Listrik di Tengah Kekayaan Alam

Hasbar juga mengingatkan pentingnya pemuda aktif menjadi bagian dari perubahan positif dan tidak terseret efek buruk teknologi.

“Jangan sampai kita justru tertinggal atau bahkan terseret dampak buruk teknologi. Sudah waktunya pemuda Kaltim tampil sebagai generasi yang bukan hanya melek digital, tapi juga berdaya dan bermanfaat melalui teknologi,” tutupnya.

Seruan ini menegaskan bahwa di tengah arus informasi dan teknologi yang kian cepat, pemuda Kaltim dituntut untuk tidak sebatas konsumen, melainkan menjadi agen perubahan yang cerdas, produktif, dan berdaya.

Baca Juga:

DPRD Kaltim Dorong Pembangunan RS Rujukan di Wilayah Utara