Divisi.id – Desa Bukit Layang, yang terletak di Kecamatan Kembang Janggut, memiliki pendekatan inovatif untuk meningkatkan sektor pertanian mereka menuju swasembada pangan.
Desa ini sedang mengembangkan teknologi sawah apung, yang memanfaatkan lahan di atas permukaan air yang sebelumnya tidak termanfaatkan. Kepala Desa Bukit Layang, Silferius Sudi, menyatakan bahwa inovasi ini bertujuan untuk mendongkrak pendapatan bagi kelompok tani setempat.
Inovasi ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Bukit Layang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan di desa tersebut
“Meskipun masih terkendala dengan biaya media tanam yang relatif mahal. Namun, kami optimis bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan di desa mereka,” ujar Silferius Sudi.
Selain memberikan pendapatan tambahan bagi petani, inovasi teknologi sawah apung di Desa Bukit Layang juga dianggap sebagai alternatif berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim.
Upaya ini mencerminkan komitmen desa terhadap kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat petani. Dengan menggabungkan teknologi dan pemanfaatan lahan yang tidak terpakai sebelumnya, Desa Bukit Layang berupaya untuk menciptakan model pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.