Divisi.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan bahwa pada tahun 2024, mereka akan mengalokasikan bantuan keuangan (Bankeu) kepada 841 Pemerintah Desa di seluruh provinsi.
Alokasi Bankeu ini direncanakan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemprov Kaltim berharap agar bantuan keuangan ini difokuskan pada program penanggulangan stunting.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan harapannya agar bantuan keuangan tahun depan dapat difokuskan pada program penanggulangan stunting, khususnya bagi keluarga yang berisiko dan penderita stunting.
Sri Wahyuni menekankan pentingnya memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan program yang telah direncanakan oleh masing-masing Pemerintah Desa.
“Selain penanggulangan stunting, program-program lain yang dianggap mendukung pembangunan pemerintah desa dan masyarakat, seperti bidang pendidikan, juga diharapkan dapat mendapatkan dukungan melalui alokasi Bankeu,” tutur Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menegaskan bahwa program yang telah ditetapkan dalam perencanaan harus tepat sasaran sesuai dengan program prioritas nasional.
Dengan fokus pada pengentasan stunting, Pemprov Kaltim berupaya memberikan arahan yang jelas agar penggunaan anggaran Bankeu dilakukan secara efektif dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional dan daerah.
Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa menjadi salah satu forum untuk membahas hal ini dan memastikan bahwa alokasi dana tersebut memberikan dampak positif yang maksimal, terutama dalam upaya penanggulangan stunting di wilayah tersebut.