Divisi.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berencana mendirikan Toko Penyeimbang Inflasi atau Kios Siap Jaga Harga dan Pasokan (SIGAP) di tiga daerah, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Berau.
Hal tersebut merupakan langkah strategis untuk mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Peran toko penyeimbang ini skenarionya adalah menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan harga yang lebih murah,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih.
Ia menegaskan bahwa toko penyeimbang didirikan bukan untuk bersaing dengan pedagang lokal, tetapi sebagai komitmen pemerintah untuk menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, jumlah memadai, dan mutu terbaik.
“Kita tidak bisa intervensi pasar. Tapi dengan hadirnya toko penyeimbang ini masyarakat dapat pilihan yang lebih murah,” ungkapnya.
Heni menjelaskan ketika pengukuran IHK hanya dilakukan di dua kota gabungan, yaitu Samarinda dan Balikpapan, tingkat inflasi keduanya relatif stabil karena keberadaan pelabuhan besar menjaga agar perhitungan inflasi tetap rendah dan stabil.
Namun, dengan penambahan dua IHK baru, yaitu PPU dan Berau, pada Februari 2024, terjadi peningkatan inflasi tertinggi di Kabupaten Berau mencapai 4,14%.
“Ini menjadi tantangan di masa depan dalam mengendalikan angka inflasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa toko penyeimbang tersebut dapat menjadi salah satu strategi yang efektif dalam mengatasi inflasi di Kaltim.