Divisi.id – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menyatakan keprihatinannya terhadap masih rendahnya cakupan imunisasi rutin di sejumlah daerah yang memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa penyakit menular.
Berdasarkan data terkini, Indonesia mencatat adanya KLB polio, 101 KLB campak, empat KLB rubella, dan 90 KLB difteri di 29 provinsi.
“Penyakit-penyakit tersebut mudah menular dan bisa berakibat fatal,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin.
Ia menjelaskan, salah satu faktor utama yang memicu KLB adalah rendahnya cakupan imunisasi rutin selama pandemi COVID-19 serta keberadaan kantong-kantong imunisasi yang belum terjangkau bahkan sebelum pandemi.
Meskipun capaian imunisasi nasional telah meningkat, distribusinya belum merata di seluruh daerah.
“Layanan imunisasi bagi anak yang belum mendapatkan imunisasi rutin juga belum optimal,” kata Jaya.
Hal ini menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi guna mencegah penyebaran penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Dinkes Kaltim telah menginisiasi berbagai langkah strategis, seperti pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Program-program ini bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi di wilayah Kaltim dan memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan dari penyakit menular.
Namun, capaian imunisasi di beberapa daerah di Kaltim masih rendah, mengindikasikan masih banyak anak yang belum menerima imunisasi lengkap.
Dinkes Kaltim berkomitmen memperkuat program imunisasi rutin dengan menjangkau daerah-daerah yang cakupannya rendah melalui pendekatan berbasis komunitas dan peningkatan sosialisasi pentingnya imunisasi kepada masyarakat.
Selain itu, koordinasi dengan puskesmas, sekolah, dan komunitas lokal terus ditingkatkan untuk memastikan akses layanan imunisasi lebih merata.
Edukasi kepada orang tua juga menjadi fokus, dengan mendorong kesadaran bahwa imunisasi adalah langkah penting untuk melindungi anak dari ancaman penyakit berbahaya.
Melalui sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat, Dinkes Kaltim optimis dapat meningkatkan cakupan imunisasi di wilayahnya dan mencegah terulangnya KLB di masa depan.
Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi penting dalam mencapai target imunisasi nasional yang lebih merata.