Divisi.id – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur resmi menyepakati kerja sama dengan Komunitas Wartawan Legend untuk menyelenggarakan acara Wartawan Legend Bedapatan 3.
Acara ini akan berlangsung pada 27-29 Desember 2024 di Kota Balikpapan, dengan melibatkan berbagai tokoh pers dan pelaku media dari berbagai daerah.
Ketua AMSI Kaltim, Ahmad Yani, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan untuk mendukung acara ini.
“Kami merasa bersyukur dipercaya ikut ambil bagian dalam event wartawan yang melibatkan banyak tokoh pers dan juga para pengelola media. Sebagai salah satu organisasi perusahaan pers yang menjadi konstituen Dewan Pers, tentunya kami siap mensukseskan seluruh kegiatan ini,” ujar Ahmad Yani dalam keterangan kepada pers, Jumat (22/11/2024).
Komunitas Wartawan Legend sendiri merupakan kelompok pelaku media yang terdiri dari mantan wartawan era 70-an hingga editor senior yang masih aktif.
Mereka rutin mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan perkembangan dunia media, baik cetak, elektronik, maupun siber.
Ahmad Yani mengungkapkan bahwa acara tahun ini akan melibatkan sekitar 400 tamu undangan dari berbagai penjuru daerah.
“Nama acaranya Wartawan Legend Bedapatan ketiga. Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 400 tamu undangan dari berbagai penjuru daerah,” jelasnya.
Salah satu agenda utamanya adalah Konvensi Media Siber yang mengusung tema Media Lokal, di Antara AI, IKN dan Publisher Right.
Konvensi ini akan menghadirkan narasumber dari Dewan Pers, Ketua Umum AMSI Pusat, pejabat Otorita IKN, dan Kepala Dinas Kominfo Kaltim.
“Di sela even ini, kami juga mengadakan rapat kerja wilayah AMSI Kaltim,” bebernya.
Kemudian, perwakilan dari Komunitas Wartawan Legend, Charles Siahaan, menambahkan bahwa salah satu tradisi Wartawan Legend Bedapatan adalah haul atau doa bersama untuk wartawan yang telah wafat dan pada event kali ini, tema yang diangkat adalah Sofyan Asnawie, Saksi Sepanjang Hayat.
Sofyan Asnawie dikenal sebagai jurnalis investigatif dari Suara Pembaruan yang tinggal di Balikpapan.
Sepanjang kariernya, ia meliput tiga kasus besar, yakni mega korupsi Kabulog Kaltim, kasus imigran gelap Basri Masse yang dieksekusi mati di Malaysia, dan sengketa Pulau Sipadan-Ligitan.
“Perjalanan hidup Pak Sofyan Asnawie ini bisa menginspirasi para wartawan muda,” tutur Charles.
Lebih lanjut, acara tersebut diharapkan menjadi momen refleksi dan pembelajaran bagi para pelaku media, sekaligus mempererat hubungan di antara komunitas wartawan lintas generasi.