Beasiswa Kukar Idaman Tahap 1 Resmi Dibuka, Wabup Kukar: Ayo Manfaatkan Sebaik Mungkin

Divisi.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) telah mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar untuk Beasiswa Kukar Idaman tahun 2024 tahap pertama. Pendaftaran untuk program beasiswa ini akan dibuka selama tiga bulan, mulai dari tanggal 7 Februari hingga 7 April 2024.

Beasiswa Kukar Idaman merupakan inisiatif untuk memberikan bantuan pendidikan kepada putra-putri terbaik Kukar. Program ini terdiri dari dua kategori, yaitu kerja sama dan stimulan, serta terbuka untuk pelajar, mahasiswa, santri, masyarakat umum, tenaga pendidik, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Persyaratan pendaftaran meliputi surat keterangan aktif sekolah, pesantren, atau perguruan tinggi, kartu mahasiswa atau pelajar aktif, KTP atau nomor KK yang berdomisili di Kukar, buku tabungan aktif, serta dokumen lainnya sesuai jenis beasiswa yang diinginkan.

Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menegaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Ia menekankan agar calon penerima beasiswa melakukan pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

“Ayo manfaatkan sebaik mungkin, jangan disia-siakan kesempatan ini, segera urus persyaratannya, dan saya pastikan persyaratannya tidak ribet,” ujar Rendi.

Baca Juga:

Kemiskinan Kaltim Menurun, Dinsos Optimalkan Program Bantuan Sosial

Dengan adanya Beasiswa Kukar Idaman, diharapkan tidak akan ada lagi kasus putus sekolah karena masalah biaya. Pemerintah Kabupaten Kukar berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang layak bagi semua anak, baik di kota maupun di daerah terpencil.

“Melalui beasiswa ini, kami ingin memberikan perlindungan kepada anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sehingga semua anak memiliki kesempatan yang sama,” tambahnya.

Untuk informasi lebih lanjut dan melakukan pendaftaran, silahkan mengakses laman resmi Beasiswa Kukar Idaman di https://beasiswa.kukarkab.go.id.(*)

Baca Juga:

Tingginya Biaya Bahan Pokok Jadi Tantangan Program MBG di Kaltim