Divisi.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim), Agustianur, memberikan tanggapan terhadap kritik yang menyebut BPBD lambat dalam menangani bencana, terutama saat banjir di Mahakam Ulu beberapa bulan lalu.
Agustianur menegaskan bahwa BPBD Kaltim sudah berada di lokasi bencana pada hari kedua setelah banjir terjadi.
“Perjalanan ke Mahulu tidak seperti ke Jakarta. Kita harus ke Kutai Barat dulu naik mobil, kemudian melanjutkan dengan speedboat. Arus sungai juga deras saat itu, tapi kita berhasil sampai ke sana,” jelas Agustianur, saat diwawancarai di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Rabu (17/07/2024).
Menurutnya, pihaknya telah berhasil mendistribusikan bantuan dengan cepat, dan hal tersebut merupakan sebuah prestasi.
“Tujuan kami adalah mempercepat semua proses. Keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi,” tegasnya.
Agustianur juga menekankan pentingnya kecepatan dalam pelayanan bencana.
“Pelayanan harus cepat, baik dalam menyampaikan informasi, mengambil tindakan, maupun berkomunikasi. Semua harus serba cepat,” ucapnya.
Selain itu, Ia menyebutkan bahwa BPBD Kaltim telah memiliki peta rawan bencana yang memetakan berbagai potensi bencana di wilayah tersebut.
“Misalnya, di Samarinda tidak ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena tidak ada hutan. Namun, banjir merata di desa dan kota. Kami terus memantau potensi banjir di berbagai daerah,” paparnya.(*)