
Divisi.id – Pemerintah Kecamatan Loa Janan mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memangkas rantai distribusi yang selama ini merugikan mereka.
Petani didorong untuk menjual hasil panennya langsung kepada konsumen guna memperoleh harga yang lebih stabil dan menguntungkan.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, menjelaskan bahwa selama ini petani sering kali harus menjual hasil panennya melalui perantara yang menentukan harga secara sepihak. Hal ini membuat petani mendapatkan keuntungan yang minim.
“Kami ingin memastikan petani mendapatkan haknya secara adil. Dengan sistem pemasaran langsung, mereka bisa menjual hasil panennya dengan harga yang lebih baik dan tanpa dipermainkan tengkulak,” ujarnya.
Sebagai solusi, pemerintah kecamatan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara untuk membuka akses pemasaran yang lebih luas. Alternatif yang dikembangkan termasuk pembentukan koperasi petani serta pemanfaatan platform digital sebagai sarana promosi dan transaksi.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan mengadakan pelatihan bagi petani mengenai strategi pemasaran modern, termasuk cara menggunakan media sosial dan marketplace untuk menjangkau lebih banyak pembeli.
“Kami ingin petani tidak hanya bergantung pada pasar tradisional, tetapi juga bisa memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing,” tambah Hery.
Dengan upaya ini, diharapkan petani di Loa Janan dapat lebih mandiri dalam mengelola hasil panennya dan memperoleh keuntungan yang lebih maksimal tanpa tekanan dari perantara.