Divisi.id – Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah di Kalimantan Timur membuat Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim gencar mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Terutama terkait potensi genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, yang diketahui berkembang biak di air bersih, dan wadah penampungan air yang tidak diperhatikan.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim, dr. Ivan Hariyadi, menjelaskan bahwa masyarakat sering kali abai terhadap barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk di sekitar rumah.
“Kalau di rumah banyak penampungan air, seperti botol bekas, gelas air mineral, ember, atau vas bunga, itu bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Termasuk bak mandi yang tidak dikuras rutin,” ucap Dr. Ivan.
Mengatasi hal ini, Dinkes Kaltim mendorong masyarakat menerapkan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat nyamuk bertelur.
“Kalau penampungan air tidak ditutup, nyamuk bisa bertelur di sana dan jadi jentik yang berkembang menjadi nyamuk Aedes,” ungkapnya.
Dr. Ivan menambahkan bahwa memperhatikan kondisi penampungan air, terutama di musim hujan, menjadi langkah preventif yang efektif untuk mengurangi angka kasus DBD.
“PSN ini harus diterapkan rutin karena air yang tergenang tanpa pengawasan dapat menjadi tempat perindukan nyamuk,” tutupnya.