
Divisi.id – Tak banyak desa yang mampu menjadikan data sebagai kekuatan utama pembangunan. Namun, Desa Loa Duri Ilir di Kecamatan Loa Janan justru membuktikan hal sebaliknya. Berkat konsistensinya dalam pengelolaan data statistik, desa ini berhasil meraih predikat Desa Cinta Statistik (Cantik) terbaik se-Kalimantan Timur dan menempati peringkat ke-23 nasional dari 38 desa terbaik se-Indonesia versi Badan Pusat Statistik (BPS).
Capaian ini bukan hanya soal peringkat, tapi tentang bagaimana desa bisa naik kelas lewat data yang dikelola dengan baik. Plt Kepala Diskominfo Kukar, Solihin, menyebut keberhasilan Loa Duri Ilir sebagai sinyal positif untuk kemajuan desa-desa lain di Kukar.
“Prestasi ini harus jadi momentum. Data bukan sekadar angka, ia bisa jadi pondasi pembangunan. Loa Duri Ilir sudah membuktikannya,” ujar Solihin.
Ia berharap, ke depan Loa Duri Ilir dapat berperan sebagai pusat pembelajaran atau studi tiru bagi desa lain yang tengah merintis penguatan data dan informasi.
Kepala BPS Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, yang turut menyerahkan penghargaan, menekankan pentingnya buku pedoman statistik desa sebagai acuan tetap dalam pengelolaan data di tingkat tapak.
“Kami ingin pemanfaatan data di desa tidak berhenti di sertifikat, tapi berdampak nyata—terutama untuk pengembangan komoditas unggulan dan program berbasis potensi lokal,” ucapnya.
Kesuksesan ini, lanjut Yusniar, juga tak lepas dari keberhasilan Pemerintah Kukar dan Pemprov Kaltim dalam mengawal penerapan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang kini menjadi acuan utama dalam seluruh proses pengelolaan data sosial-ekonomi, termasuk penyaluran bantuan dan perencanaan pembangunan.