
Divisi.id – Upaya serius Desa Loa Sumber dalam menekan angka stunting membuahkan hasil signifikan. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, desa ini berhasil menurunkan kasus stunting secara drastis. Dari belasan kasus, kini hanya tersisa dua hingga tiga kasus yang lebih mengarah pada masalah berat badan, bukan stunting murni.
Kepala Desa Loa Sumber, Sukirno, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras dan konsistensi seluruh pihak, terutama peran vital kader Posyandu dan Tim Penggerak PKK. Ia menekankan bahwa seluruh kegiatan Posyandu berjalan aktif dan sesuai ketentuan.
“Alhamdulillah, aktivitas Posyandu beberapa tahun ini berjalan sebagaimana ketentuan. Semua kegiatan dilakukan sesuai harapan kita bersama,” ujarnya baru-baru ini.
Sukirno menjelaskan, saat awal kepemimpinannya, tercatat ada 18 kasus stunting. Namun, berkat intervensi tepat sasaran, angka tersebut terus menurun. Progres ini didukung penuh oleh 25 kader Posyandu yang tersebar di lima Posyandu aktif, di mana masing-masing diperkuat lima kader terlatih. Mereka rutin memantau tumbuh kembang balita. Dukungan juga datang dari tenaga kesehatan desa melalui Puskesmas Pembantu (Pusban) Loa Sumber dan Puskesmas induk.
“Kami juga didampingi oleh perawat desa, jadi pemantauan dilakukan secara menyeluruh,” tambahnya.
Keberhasilan Desa Loa Sumber membuktikan bahwa intervensi dini, pemantauan berkala, dan kolaborasi semua pihak adalah kunci penanganan stunting di pedesaan. Pemerintah desa berharap tren positif ini dapat terus dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kutai Kartanegara.