Divisi.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan demi mengurangi risiko penyebaran nyamuk, khususnya Aedes aegypti yang dikenal sebagai penyebar penyakit demam berdarah.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim, dr. Ivan Hariyadi, menjelaskan bahwa upaya pencegahan ini bisa dimulai dari lingkungan rumah dengan menerapkan prinsip daur ulang dan pengelolaan sampah.
Ia mencontohkan sampah seperti botol plastik, ember bekas, atau ban bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk.
“Dulu sampah biasanya dikubur, tapi kadang ada yang tidak terkubur dengan baik. Jadi, sebaiknya di daur ulang,” ujarnya.
Menurutnya, banyak barang yang tampak tidak berguna ternyata masih bisa didaur ulang atau dimanfaatkan, sehingga tidak menjadi tempat air hujan yang tergenang.
“Kayak botol-botol plastik masih bisa dipakai sebenarnya, atau bisa dijual,” tambahnya.
Dr. Ivan juga menyoroti pentingnya tindakan bersama dalam menjaga kebersihan. Nyamuk, menurutnya, dapat terbang sejauh 200 meter, sehingga upaya membersihkan rumah saja tidak cukup jika tidak ada kepedulian dari lingkungan sekitar.
“Kalau rumah kita yang bersih, halamannya rumah sebelahnya enggak, sama aja kan,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Dinkes Kaltim mengusulkan agar masyarakat menerapkan gotong royong 3M Plus secara rutin.
Melalui gerakan 3M Plus yang melibatkan pengurasan, penutupan, serta pendaurulangan sampah bekas secara teratur, diharapkan lingkungan yang sehat dapat terwujud, mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.