Divisi.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang sering muncul di musim hujan, seperti demam berdarah, malaria, dan diare.
Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menyebutkan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi berpotensi memicu penyebaran penyakit-penyakit tersebut.
“Demam berdarah dan malaria meningkat karena nyamuk dapat berkembang biak lebih cepat pada lingkungan yang lembap dan banyak genangan air. Selain itu, diare juga sering terjadi akibat menurunnya kualitas kebersihan di musim hujan,” ujar dr. Jaya.
Saat ini, cuaca di Samarinda yang tidak menentu, dengan curah hujan yang tinggi diselingi panas terik, juga menambah risiko penyebaran penyakit.
Kondisi seperti ini, menurut dr. Jaya, memerlukan perhatian lebih dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melindungi diri dari gigitan nyamuk yang membawa penyakit.
Ia menambahkan, pencegahan penyakit saat musim hujan harus dilakukan secara menyeluruh.
Salah satu caranya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Selain itu, masyarakat disarankan untuk menjaga kebersihan diri serta menggunakan perlindungan seperti kelambu dan obat anti-nyamuk.
Dr. Jaya juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat.
Menurunnya, kondisi udara lembab selama musim hujan dapat mempercepat penyebaran kuman melalui udara, sehingga menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar menjadi hal yang krusial.
Ia berharap masyarakat Kaltim dapat lebih aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan menjaga kesehatan di musim hujan. Dengan langkah konkret yang dilakukan bersama, risiko penyebaran penyakit dapat ditekan secara signifikan.
“Dengan kesadaran masyarakat yang tinggi, dampak penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan diare bisa diminimalkan. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama, dan kami terus berupaya memberikan edukasi terbaik bagi masyarakat,” pungkas dr. Jaya.