Divisi.id – Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunarko, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mendalami cara-cara untuk berkomunikasi dan mengembangkan komunitas keluarga anak berkebutuhan khusus, seperti Down syndrome.
“Hal ini dilakukan karena banyak kasus di mana orang tua merasa bahwa memiliki anak dengan down syndrome merupakan suatu aib yang sulit diterima,” ungkap Sunarko.
Sunarko menegaskan bahwa tidak semua orang tua sanggup menerima kondisi tersebut dengan lapang dada.
Oleh karena itu, keberadaan komunitas orang tua anak dengan down syndrome menjadi sangat penting.
Komunitas tersebut memungkinkan para orang tua untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memberi dukungan moral satu sama lain.
“Dengan adanya komunitas seperti itu, para orang tua dapat saling menguatkan satu sama lain. Mereka dapat berbagi pengalaman, mencari solusi bersama, dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini,” tuturnya.