DPMD Kukar Terus Tingkatkan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Menuju Status Desa Maju

Divisi.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Arianto, dalam upaya meningkatkan status desa menjadi maju, menjelaskan bahwa penting untuk memahami indikator-indikator yang harus ada dalam sebuah desa sesuai dengan pengukuran yang telah ditetapkan.

Menurut Arianto, ada tiga indikator utama yang menjadi fokus dalam penilaian berdasarkan konsep yang diberikan oleh Kementerian Desa, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Dalam proses pengukuran, kami mengacu pada indeks ekonomi, sosial, dan lingkungan yang telah ditetapkan. Ini menjadi landasan bagi kami untuk mendorong kemajuan desa,” ungkap Arianto.

Arianto menjelaskan salah satu aspek yang ditekankan dalam pengembangan ekonomi desa adalah melalui sektor pariwisata. Untuk mendukung hal ini, pemerintah memberikan dana transfer kepada desa melalui Dana Desa yang bersumber dari APBN.

Dana tersebut kemudian ditransfer melalui APBD kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa.

Baca Juga:

Kemiskinan Kaltim Menurun, Dinsos Optimalkan Program Bantuan Sosial

Arianto memberikan contoh di Desa Pela, yang memiliki destinasi wisata berupa pesut dan wisata danau yang telah mendapatkan nominasi dari Kementerian Pariwisata.

Ia menyebutkan bahwa Kabupaten memberikan bantuan anggaran hingga 500 juta rupiah untuk pembangunan gazebo dan perbaikan jalan sebagai upaya mendukung pariwisata di desa tersebut.

“Sementara untuk desa yang memiliki potensi pariwisata namun mengalami kendala, seperti Desa Kedangmurung yang memiliki destinasi wisata Kedangsarai, kami memberikan bantuan dalam bentuk penerangan jalan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kunjungan wisatawan,” tambahnya.

Selain itu, Arianto juga mengungkapkan bahwa program-program unggulan Kukar seperti Program Terang Kampung telah berjalan dengan baik.

Baca Juga:

Tingginya Biaya Bahan Pokok Jadi Tantangan Program MBG di Kaltim

Program tersebut bertujuan untuk memberikan akses listrik selama 24 jam kepada desa-desa yang sebelumnya mengalami keterbatasan listrik.

“Pada tahun 2021, masih terdapat 17 desa atau lokasi yang belum memiliki akses listrik. Namun, pada tahun 2024, alhamdulillah, semua desa telah teraliri listrik,” tutupnya.