DPRD Kaltim Tekankan Pentingnya Sinergi Atasi Banjir di Mahulu

Divisi.id – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sering menghadapi bencana banjir, yang membutuhkan penanganan serius dari pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Terbaru, banjir dengan ketinggian setara pinggang orang dewasa kembali melanda sejumlah wilayah di Mahulu pada Selasa, 8 Oktober 2024, setelah sebelumnya terjadi banjir setinggi 4 meter menghantam daerah tersebut Mei 2024 lalu.

Wakil Ketua I DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menegaskan bahwa penanganan banjir di Mahulu memerlukan sinergi dan kerja sama yang erat antara Pemerintah Kabupaten Mahulu dan Pemerintah Provinsi Kaltim.

“Kesigapan pemerintah Mahulu dan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim sangat penting,” ujar Ekti saat diwawancarai di Gedung B DPRD Kaltim, Samarinda, baru-baru ini.

Mahulu merupakan daerah yang mayoritas penduduknya adalah suku Dayak, yang sudah sejak lama hidup berdampingan dengan Sungai Mahakam.

Baca Juga:

DPRD Kaltim Tekankan Pentingnya Transparansi dan Koordinasi Program BKT

Aktivitas masyarakat sangat bergantung pada aliran sungai ini, sehingga penanganan banjir memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan mendalam.

“Dari 50 kampung, hampir 45 kampung berada di pinggir Sungai Mahakam. Ya memang kami orang Dayak ini dari dulu hidup di tepi sungai, jadi sulit kalau harus dipindahkan ke tempat lain,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ekti menyampaikan bahwa ia akan segera berkoordinasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim untuk membahas bantuan dan langkah-langkah penanganan banjir di Mahulu.

“Nanti saya akan konek dengan Pak Pj Gubernur terkait bantuan. Ini masih perlu diatasi secara menyeluruh, karena air terus bergerak dari hulu ke hilir. Saya yakin, dengan respons cepat dari Pak Pj Gubernur, bantuan pasti akan datang,” tambahnya.

Baca Juga:

Dua Anggota DPRD Kaltim Mundur, Proses PAW Sedang Dibahas

Banjir yang kerap melanda Mahulu menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah. Mengingat sebagian besar permukiman warga berada di sepanjang aliran Sungai Mahakam, kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi diharapkan mampu menghasilkan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.