Divisi.id – Sebagai upaya mendukung pemberian ASI eksklusif bagi bayi, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) berencana menggalakkan program pojok ASI di setiap kantor.
Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah ibu menyusui dalam memenuhi kebutuhan ASI bayi mereka tanpa harus terganggu oleh aktivitas pekerjaan.
Kepala Dinkes Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, mengungkapkan, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan salah satu langkah krusial dalam mencegah stunting.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen menyediakan fasilitas pendukung seperti pojok ASI yang dilengkapi dengan alat-alat penunjang.
“Kami akan menggalakkan program pojok ASI di perkantoran. Jika diperlukan, kami akan menyediakan kulkas, pompa ASI, dan kantong penyimpanan ASI agar ibu-ibu tidak perlu lagi khawatir menyiapkan biaya tambahan untuk membeli alat-alat tersebut,” ujar Dr. Jaya.
Ia menambahkan, pemberian ASI eksklusif sangat penting bagi tumbuh kembang bayi.
Selain memenuhi kebutuhan gizi, ASI juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi sehingga mereka lebih tahan terhadap berbagai infeksi yang dapat memicu masalah kesehatan, termasuk stunting.
Dr. Jaya juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, terutama ibu bekerja, tentang manfaat ASI eksklusif.
Menurutnya, salah satu alasan banyak bayi tidak mendapatkan ASI secara optimal adalah karena ibu-ibu harus kembali bekerja dan tidak memiliki fasilitas pendukung untuk memerah ASI.
“Dengan adanya pojok ASI di kantor, kami berharap para ibu menyusui tidak lagi terhalang pekerjaan untuk memberikan ASI kepada anak mereka. Ini bukan hanya soal memfasilitasi, tetapi juga memberikan edukasi bahwa ASI itu sangat penting untuk tumbuh kembang bayi,” jelasnya.
Dr. Jaya berharap dengan inisiatif ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian ASI dan memperkuat komitmen bersama dalam mencegah stunting di Kalimantan Timur.