Kades Batuah Desak Solusi Konkret untuk Banjir dan Limbah Akibat Tambang

Divisi.id – Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, mendesak penyelesaian segera atas persoalan banjir dan limbah di lahan warga RT 021 Dusun Surya Bhakti. Masalah ini, yang diduga kuat berasal dari aktivitas tambang batu bara, telah berlarut-larut selama tiga tahun dan kini menjadi fokus utama desa.

Harapan ini disampaikan setelah digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang difasilitasi oleh Komisi III DPRD Kukar. Rasyid menjelaskan bahwa RDP ini merupakan langkah penting menyusul dua kali mediasi sebelumnya di desa yang tidak membuahkan hasil.

“Kenapa masalah ini kita dorong untuk dilakukan RDP dengan anggota DPRD Kukar, karena sebelumnya di Desa Batuah sudah dua kali dilakukan mediasi, dan persoalannya cukup lama sekitar 3 tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, urgensi pembahasan di DPRD Kukar juga diperkuat oleh fakta bahwa izin dan rencana kerja perusahaan tambang terkait akan segera berakhir. Oleh karena itu, Rasyid berharap RDP menghasilkan ketegasan: apakah lahan warga akan dibebaskan atau dilakukan relokasi.

“Tetapi permintaan warga inginnya dibebaskan karena mereka bisa tinggal dimana saja,” tambahnya.

Baca Juga:

Swasembada Pangan 2026: Mungkinkah Kalimantan Timur Mencapainya?

Jika perusahaan merasa tanggung jawab tidak hanya ada pada satu pihak, Rasyid meminta agar semua perusahaan yang berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan berkolaborasi menyelesaikan masalah warga. Tujuannya agar aktivitas perusahaan tetap berjalan tanpa mengorbankan hak-hak masyarakat.

Ke depannya, DPRD Kukar bersama Pemerintah Desa Batuah dan pihak perusahaan akan melakukan kunjungan lapangan. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah limbah tersebut benar akibat aktivitas perusahaan atau faktor alam, seperti yang diklaim perusahaan.

“Karena pihak perusahaan beralasan terjadi ini karena faktor alam dan pengaruh beberapa perusahaan lain di sekitar warga, kita akan undang semua, termasuk dari ESDM Kaltim, DLHK Kukar bahkan Balai Sungai juga,” tegasnya.

Baca Juga:

Ironi Energi: Desa di Kaltim Tanpa Listrik di Tengah Kekayaan Alam