
Divisi.id – Upaya membangun kepedulian sosial dan spiritual di kalangan pemuda terus digalakkan oleh Dispora Kalimantan Timur. Melalui pelatihan Fardu Kifayah, para pelajar dan mahasiswa dibekali keterampilan pengurusan jenazah, yang kerap dianggap tabu namun penting dalam kehidupan sosial-keagamaan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Bahri, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemberdayaan generasi muda agar siap menghadapi tanggung jawab sosial yang seringkali diabaikan oleh anak-anak muda zaman sekarang.
“Pelatihan ini kami agendakan setiap tahun. Tujuannya jelas, yaitu mencetak generasi muda yang paham dan siap mengambil peran dalam pengurusan jenazah sesuai syariat,” ujar Bahri.
Bahri menuturkan bahwa pelatihan ini menyasar pemuda usia pelajar dan mahasiswa karena kelompok inilah yang diharapkan menjadi agen perubahan di masa mendatang. Mereka tidak hanya diharapkan aktif secara intelektual, tapi juga matang dalam tanggung jawab sosial dan spiritual.
“Kami melihat masih banyak pemuda yang belum pernah sekalipun melihat, apalagi ikut terlibat dalam proses pemulasaraan jenazah. Lewat pelatihan ini, kami ingin membuka ruang pemahaman dan pengalaman langsung,” tambahnya.
Sebanyak 150 peserta mengikuti pelatihan yang berlangsung di Ruang Serbaguna Dispora Kukar. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yakni Abnan Pancasilawati dari UINSI Kaltim dan KH. Muhammad Rasyid dari MUI Kaltim.
Dalam pelatihan, peserta tak hanya menerima materi teori, tetapi juga menjalani simulasi pemulasaraan jenazah secara lengkap. Mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan, hingga tata cara pemakaman.
Banyak peserta mengaku pengalaman ini menjadi pembelajaran baru yang berkesan. Mereka menilai pelatihan Fardu Kifayah ini penting karena tidak pernah mereka dapatkan dalam pelajaran sekolah atau perkuliahan.
Bahri menambahkan bahwa pelatihan ini tak sekadar membentuk kemampuan teknis, tapi juga mendidik empati dan kedewasaan emosional pemuda. Dispora Kaltim pun menargetkan program ini diperluas ke seluruh kabupaten/kota agar manfaatnya lebih merata.
“Kami ingin generasi muda Kaltim memiliki jiwa sosial yang tinggi, sekaligus siap terlibat dalam urusan keagamaan yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung,” pungkasnya.