Divisi.id – Helvin Syahruddin, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, menekankan perlunya pembinaan yang serius terhadap Pos Layanan Teknologi (Posyantek) di desa dan kelurahan.
Keberadaan Posyantek dianggap krusial untuk menghasilkan inovasi dan teknologi tepat guna (TTG) yang dapat menjadi solusi langsung bagi berbagai masalah masyarakat.
Menurut Helvin, DPMPD sebagai tim penggerak harus melibatkan diri dalam pembinaan secara berkelanjutan, melebihi aspek administratif semata. Mereka juga telah memfasilitasi terbentuknya Forum Komunikasi Posyantek sebagai wadah untuk komunikasi pengembangan dan pembinaan berkala.
“Pembinaan Posyantek harus dilakukan dengan memberikan perhatian khusus. Kami harus turun langsung bersama masyarakat,” ujar Helvin.
Tujuan pembinaan ini tidak hanya untuk memastikan keberlanjutan Posyantek, tetapi juga agar inovasi yang dihasilkan memiliki dampak nyata pada masyarakat.
Helvin menekankan pentingnya terlibat secara langsung dalam komunikasi dengan masyarakat untuk memahami potensi dan kebutuhan, sehingga teknologi yang dihasilkan dapat benar-benar bermanfaat.
“Istilah kami dalam pembinaan, kalau mau berbicara sapi harus jadi sapi agar menjiwai. Sering berkomunikasi untuk melihat potensi, agar teknologi yang dihasilkan benar-benar bermanfaat,” tambah Helvin.