Divisi.id – Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Aswanda, menyampaikan bahwa pengukuran Indeks Ketahanan Sosial (IKS) menjadi indikator kunci dalam mengurangi status desa tertinggal.
Menurutnya, modal sosial yang melibatkan solidaritas dan kebiasaan gotong royong memegang peranan utama dalam pembangunan desa.
“Aspek-aspek seperti ruang publik gratis, ketersediaan fasilitas olahraga, dan kelompok kegiatan olahraga juga menjadi bagian dari penilaian. Semua poin ini secara berkala menjadi tambahan dalam peningkatan IKS,” jelas Aswanda.
Toleransi antarwarga dengan latar belakang suku, agama, dan bahasa yang berbeda juga menjadi faktor penting. Masyarakat desa yang memiliki rasa aman, berpartisipasi dalam pembangunan, dan menjaga keamanan melalui Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) turut memperkuat IKS.
“Partisipasi warga dalam siskamling, minimnya tingkat kriminalitas, serta penyelesaian konflik yang efektif menjadi elemen-elemen penunjang kesejahteraan sosial di suatu desa,” tambah Aswanda.
Upaya untuk memastikan akses ke Sekolah Luar Biasa (SLB) dan perhatian terhadap kelompok penyandang kesejahteraan sosial menjadi langkah penting dalam peningkatan IKS, mendukung kesejahteraan di berbagai daerah.