160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
Iklan

Pernikahan Dini Jadi Salah Satu Faktor Tingginya Angka Stunting Kaltim

Foto : Kantor Dinkes Kaltim
750 x 100 AD PLACEMENT

Divisi.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) menyoroti pernikahan dini sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di daerah tersebut.

Kepala Dinkes Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, menyatakan bahwa pernikahan pada usia muda seringkali berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan bayi, terutama akibat ketidaksiapan fisik maupun mental.

“Pernikahan dini biasanya disertai dengan masalah kesehatan reproduksi yang belum matang. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan rendah yang menjadi awal dari masalah stunting,” ujar Dr. Jaya, Minggu (24/11/2024).

Ia menambahkan, kehamilan pada usia remaja memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, termasuk preeklamsia, anemia, dan persalinan prematur. Semua kondisi tersebut berdampak buruk pada perkembangan janin.

“Jika ibu muda ini belum memiliki pemahaman yang cukup tentang nutrisi dan kesehatan kehamilan. Ini berisiko besar bagi pertumbuhan anak yang akan dilahirkan,” tambahnya.

Pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, seperti tes HIV dan penyakit menular seksual lainnya, serta pentingnya persiapan mental dan fisik sebelum memasuki jenjang pernikahan.

“Bagi pasangan yang masih muda, edukasi sangat diperlukan agar mereka memahami resiko pernikahan dini. Kami juga melibatkan Posyandu untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak buruk stunting dan bagaimana mencegahnya,” jelas Dr. Jaya.

Dinkes juga mengingatkan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak tetapi juga perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, upaya menekan angka stunting harus dimulai sejak sebelum kehamilan.

“Kami ingin memastikan bahwa calon pengantin sudah benar-benar siap, baik secara kesehatan maupun mental,” ujarnya.

Selain pernikahan dini, Dr. Jaya juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental ibu hamil, terutama bagi mereka yang menghadapi masalah psikologis atau berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi sulit.

“Kesehatan mental ibu juga sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Jika tidak ditangani, ini bisa menjadi lingkaran yang memperburuk masalah stunting di Kaltim,” tutupnya.

Melalui program edukasi dan dukungan kesehatan, pemerintah Kaltim berharap dapat mengurangi angka pernikahan dini sekaligus menurunkan prevalensi stunting, sehingga kualitas generasi penerus di Kaltim dapat terus meningkat.

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga
930 x 180 AD PLACEMENT