Divisi.id – Kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi di Kalimantan Timur (Kaltim) selama periode 2018-2023 telah membawa dampak signifikan bagi masyarakat dan ekonomi daerah.
Keduanya menerapkan berbagai kebijakan yang berhasil meningkatkan kesejahteraan warga dan mendorong pembangunan di berbagai sektor.
Presiden BEM Fisip Unmul 2018, Andi Muhammad Akbar, mencatat keberhasilan yang telah dicapai oleh Isran Noor pada periodeisasinya memimpin Kaltim bersama Hadi Mulyadi pada tahun 2018-2023.
Adapun capaian kepemimpinan isran Noor dan Hadi Mulyadi memimpin Kaltim dari tahun 2018-2023, sebagai berikut :
1. Keberhasilan Fiskal dan Peningkatan APBD
Di bawah kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi, Kaltim mencatat rekor peningkatan fiskal terbesar sepanjang sejarahnya pada tahun 2023.
Menurut Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, akumulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi dan kabupaten/kota mencapai Rp 76,65 triliun.
Prestasi tersebut tidak hanya memperkuat stabilitas fiskal daerah tetapi juga menempatkan Kaltim di peringkat pertama nasional dalam realisasi APBD pada APBD Award 2023.
Peningkatan pendapatan daerah hingga 64% pada periode 2021-2022 menjadi salah satu faktor utama keberhasilan tersebut.
2. Program Beasiswa Kaltim untuk Pemerataan Pendidikan
Salah satu inisiatif utama dari kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi adalah program Beasiswa Kaltim (BKT), yang dimulai pada tahun 2019. Hingga Agustus 2023, program tersebut telah memberikan beasiswa kepada 176.653 penerima, termasuk saat pandemi Covid-19.
Beasiswa Kaltim terdiri dari tiga jenis: Kaltim Tuntas Mahasiswa, Kaltim Stimulan Mahasiswa, dan Kaltim Stimulan Siswa.
Mahasiswa S1 mendapatkan sekitar Rp 30 juta per mahasiswa hingga lulus, sementara siswa SD, SMP, dan SMA/SMK menerima beasiswa stimulan dengan nilai masing-masing Rp 1,5 juta, Rp 2 juta, dan Rp 2,5 juta.
3. Pengurangan Kemiskinan Melalui Program Bantuan Sosial RTLH
Isran Noor dan Hadi Mulyadi juga fokus pada pengurangan kemiskinan dengan mendorong perusahaan di Kaltim untuk mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk pembangunan rumah layak huni (RLH).
Sejak 2019 hingga 2023, program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) berhasil merehabilitasi 19.151 unit rumah, membangun 172 rumah susun (rusun), dan 131 RLH.
Program RTLH tersebut berkontribusi signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan di Kaltim yang tercatat sebesar 6,44 persen.
3. Pembangunan Infrastruktur Jalan Provinsi
Sebelum Isran Noor menjabat sebagai Gubernur pada 2018, hanya 55 persen jalan provinsi berada dalam kondisi mantap.
Namun, empat tahun kemudian, kondisi tersebut meningkat menjadi 77 persen, dengan perbaikan sepanjang 287 kilometer jalan.
Total panjang jalan berstatus provinsi di Kaltim adalah 895 kilometer, dan pada akhir masa kepemimpinan mereka di tahun 2023, anggaran sebesar Rp 840 miliar digelontorkan untuk mencapai kemantapan jalan lebih dari 80 persen.
4. Perjuangan Dana Bagi Hasil (DBH) Sektor Perkebunan Sawit
Isran Noor berperan penting dalam memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor perkebunan sawit untuk Kaltim.
Usahanya membuahkan hasil dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 91 Tahun 2023, yang mengatur pengelolaan DBH Perkebunan Sawit.
Kaltim mendapatkan alokasi sebesar Rp 205,5 miliar, yang dibagi di antara 10 kabupaten/kota penghasil di provinsi tersebut.
5. Pengurangan Emisi dan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Di bidang lingkungan, Kaltim di bawah kepemimpinan Isran Noor berhasil mengurangi emisi sebesar 31,9 juta ton CO2eq dalam periode 1 Juli 2019–31 Desember 2020.
Program tersebut merupakan bagian dari kemitraan Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF) yang bertujuan mengurangi emisi dengan skema pembayaran berbasis kinerja.
Kaltim berhasil mendapatkan dana kompensasi sebesar USD 110 juta atau setara Rp 1,6 triliun, dengan termin pertama sebesar USD 20,9 juta (Rp 320 miliar) sudah dibayarkan, di mana Rp 69 miliar dialokasikan untuk Kaltim.
6. Kontribusi dalam Penetapan Ibu Kota Negara Baru
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim, yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2019, adalah salah satu prestasi besar dalam masa kepemimpinan Isran Noor.
Pemindahan ini diperkirakan akan membawa dampak positif pada infrastruktur, sumber daya manusia, pendidikan, dan sektor sosial budaya di Kaltim.
Keputusan tersebut tidak lepas dari upaya Isran Noor dalam meyakinkan pemerintah pusat mengenai kelayakan Kaltim sebagai lokasi IKN baru.
7. Perjuangan Terhadap Penghapusan Tenaga Honorer
Isran Noor juga dikenal atas perjuangannya menolak penghapusan tenaga honorer. Sejak wacana ini muncul dalam aturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) pada 2022, Isran Noor dengan tegas menolak penghapusan tersebut dan mengusulkan agar tenaga honorer diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Usahanya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan pembatalan keputusan tersebut oleh pemerintah pusat.
Lebih lanjut, catatan di atas menggambarkan berbagai keberhasilan yang telah dicapai oleh Isran Noor dan Hadi Mulyadi selama memimpin Kaltim dari tahun 2018 hingga 2023.
Keberhasilan tersebut tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat posisi Kaltim sebagai provinsi yang berkontribusi signifikan dalam pembangunan nasional.(*)