
Divisi.id, Samarinda- Persoalan banjir dan kurangnya fasilitas pendidikan di Balikpapan Utara menjadi perhatian utama Anggota DPRD Kota Balikpapan, Puryadi, dalam refleksi Hari Jadi Kota Balikpapan ke-128.
Ia menyoroti wilayah pinggiran kota, seperti Karang Joang dan Graha Indah, yang kerap menjadi daerah terdampak banjir akibat aliran air utama saat hujan turun.
“Wilayah pinggiran masih kurang tersentuh. Dua sungai besar di Karang Joang dan Graha Indah harus ditangani secara serius agar tidak terus menjadi penyebab banjir,” ungkapnya.
Puryadi menilai pentingnya langkah konkret dalam pembangunan dan perbaikan sistem drainase, serta normalisasi sungai untuk mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut.
Ia juga mendorong pemerintah kota agar mengalokasikan anggaran yang ideal untuk infrastruktur pengendalian banjir, sehingga masyarakat tidak terus-menerus terdampak setiap musim hujan.
Selain banjir, ia juga menyoroti kurangnya fasilitas pendidikan, khususnya di Balikpapan Utara. Meski pembangunan SMP terpadu telah terealisasi, daya tampung sekolah dinilai masih belum cukup untuk menampung seluruh peserta didik yang mendaftar setiap tahun.
“Walaupun sudah ada tambahan SMP terpadu, tetap saja masyarakat masih mengeluhkan kurangnya sekolah. Kita butuh menambah fasilitas pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, penambahan jumlah sekolah di kawasan ini akan mempermudah warga dalam mengakses pendidikan negeri dan mengurangi beban daya tampung sekolah di wilayah lain.
Dengan pemerataan pembangunan sekolah, anak-anak di Balikpapan Utara dapat memperoleh pendidikan yang layak tanpa harus menempuh jarak jauh ke sekolah-sekolah yang lebih padat.
Puryadi berharap pemerintah kota dapat lebih memperhatikan kebutuhan infrastruktur di wilayah pinggiran, baik dari segi pengendalian banjir maupun pemerataan pendidikan.
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, ia optimistis Balikpapan dapat terus berkembang menjadi kota yang lebih baik di masa depan.