
Divisi.id – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dikenal kaya akan sumber daya alam. Namun di mata Bupati Edi Damansyah, kejayaan Kukar tak bisa terus bersandar pada tambang dan migas. Ia menilai, masa depan daerah ini sepenuhnya bergantung pada kualitas manusia yang mengelolanya.
Pernyataan ini ia tegaskan di hadapan para santri dan wali murid saat menghadiri wisuda di Pondok Pesantren Nurul Islam, Tenggarong Seberang, akhir pekan lalu. Bagi Edi, momentum itu bukan sekadar seremonial, melainkan pengingat bahwa investasi paling strategis adalah pada manusia.
“Kita kaya batu bara, minyak, gas, tapi semua itu akan habis. Yang tidak habis adalah ilmu dan akhlak anak-anak kita. Mereka inilah yang akan jadi tumpuan Kukar ke depan,” kata Edi.
Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap anak-anak yang gagal melanjutkan pendidikan karena terkendala ekonomi. Menurutnya, hal seperti itu tak boleh lagi terjadi di Kukar.
Sebagai jawaban atas persoalan tersebut, Edi menegaskan komitmennya lewat program Kukar Idaman dan kelanjutannya Kukar Idaman Terbaik 2025–2030. Fokusnya tak hanya pada pendidikan umum, tapi juga mencakup bantuan bagi santri di pesantren-pesantren.
“Semua anak Kukar harus punya kesempatan yang sama, apapun latar belakangnya. Termasuk untuk mereka yang memilih jalan pendidikan agama,” tegasnya.
Selain beasiswa tematik, program unggulan satu desa satu Hafidz Qur’an juga terus dilanjutkan. Edi meyakini, membangun daerah tak cukup dengan kecerdasan intelektual, tapi juga butuh fondasi moral dan spiritual yang kuat.
Dalam kesempatan itu, Edi turut memberi penghargaan khusus kepada KH Abdul Hanan, pimpinan Ponpes Nurul Islam sekaligus Ketua MUI Kukar, yang selama ini konsisten memberi masukan bagi pemerintah daerah dalam pengembangan program keagamaan.
“Pak Kiai adalah salah satu rujukan kami dalam menyusun kebijakan keagamaan. Beliau istikamah dan selalu memikirkan bagaimana nilai-nilai Islam bisa hidup dalam setiap program pembangunan,” kata Edi.
Bagi Edi, membangun Kukar bukan sekadar soal infrastruktur, tapi soal memastikan setiap anak daerah tumbuh sebagai manusia utuh: cerdas, berakhlak, dan punya kepedulian sosial. Itulah jalan panjang menuju Kukar yang benar-benar maju.