160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
Iklan

Talent Scouting dan Kejuaraan Lokal: Strategi Dispora Kaltim Sambut Popnas 2025

Rasman Rading, Kabid PPO Dispora Kaltim
750 x 100 AD PLACEMENT

Divisi.id – Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) menekankan bahwa gelaran Piala Soeratin U‑13 dan U‑15 bukan sekadar kompetisi, melainkan bagian dari strategi pembinaan atlet jangka panjang menjelang Popnas 2025 dan PON 2028.

Menurut Rasman Rading, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, melalui turnamen usia dini ini, pihaknya berusaha membentuk pondasi yang kokoh: “Ini bukan sekadar kompetisi regional. Di usia 15 tahun ini, kita mulai menyiapkan fondasi untuk Popnas tahun ini di bulan November dan bahkan untuk PON tiga tahun ke depan. Kita percaya, dari sini pasti akan muncul nama-nama yang bisa masuk ke tim provinsi.”

Rasman juga menegaskan pentingnya pembinaan yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan, agar atlet muda yang tampil tidak hanya mampu juara di tingkat lokal, tetapi juga bersaing hingga nasional.

Menurutnya, kategori U‑15 dipandang sebagai usia emas yang tepat untuk pelatihan intensif selama tiga tahun ke depan, disertai pembangunan mental kompetitif.

“Pembinaan tidak boleh berhenti. Harus dilakukan secara terus-menerus dan terstruktur. Instruksi presiden sudah jelas, tinggal bagaimana kita konsisten menjalankannya,” tambah Rasman, menegaskan perlunya implementasi instruksi presiden tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional.

Turnamen ini juga menjadi ajang bagi PSSI dan cabang olahraga terkait untuk menerapkan talent scouting, dengan memantau pemain muda berbakat selama kompetisi berlangsung.

Rasman menyampaikan bahwa Dispora telah memberi dukungan anggaran untuk kategori U‑15, sementara U‑13 diselenggarakan mandiri oleh Askot/Askab.

“Justru ini menjadi peluang agar setiap daerah benar-benar melakukan seleksi atlet secara objektif dan serius,” ujarnya.

Turnamen di tingkat kabupaten/kota ini nantinya akan memfasilitasi promosi juara ke jenjang provinsi pada Juli mendatang, sebagai strategi pembibitan bakat hingga tingkat yang lebih tinggi.

Rasman menegaskan bahwa program ini bukan sekadar menyaring bakat, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi pelatih untuk menyiapkan tim cadangan.

“Kami juga meminta setiap cabang olahraga untuk menyediakan lapis kedua dan ketiga, sehingga regenerasi tetap berjalan jika ada atlet yang memasuki usia tidak produktif,” tegasnya.

Rasman pun menyebut bahwa pelaksanaan ini menyentuh kategori Piala Gubernur, Piala Soeratin U‑15 hingga U‑17, sebagai jalur utama proses seleksi dan pemantauan atlet potensial.

Program pembinaan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai turnamen lokal sepanjang 2025, sekaligus menanti kepastian jadwal Popnas pada akhir tahun agar persiapan bisa optimal dan sistematis.

Lebih jauh lagi, Dispora Kaltim sedang merancang program pembinaan menyeluruh hingga PON 2028. Mereka akan memberdayakan sistem sentralisasi pelatihan, termasuk fasilitas asrama dan akomodasi bagi atlet binaan dari DBON, agar mereka tumbuh dalam lingkungan yang mendukung.

Semua upaya ini, kata Rasman, dilengkapi dengan evaluasi ketat menjelang Popnas: “Persoalan ini tak bisa dihindari, dan kami yakin tim pelatih telah menyiapkan nama-nama atlet pelapis yang memiliki potensi besar,” imbuhnya.

Dalam isi undang-undang keolahragaan, ditegaskan bahwa pembinaan harus dilakukan secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan, dan turnamen seperti Piala Soeratin adalah contoh nyata dari prinsip tersebut.

Dispora juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Samarinda dan Askot PSSI atas dukungan teknis dan penyelenggaraan. Turnamen ini akan berlangsung hingga awal Juli 2025, menjadi titik tolak pembinaan atlet muda Kaltim.

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terbaru
930 x 180 AD PLACEMENT