
Divisi.id, Samarinda– Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Wahyullah menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan investor swasta sebagai kunci utama untuk mewujudkan kota masa depan yang ideal.
Menurut Wahyullah, kota masa depan harus mampu mengurangi ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan menarik investasi dari pihak swasta. Ia menekankan bahwa peran pemerintah bukan hanya sebagai penyedia dana pembangunan, tetapi lebih kepada regulator yang mendukung kelancaran investasi.
“Kota masa depan tidak hanya ramah terhadap pejalan kaki, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menarik investor swasta secara besar-besaran. Dengan begitu, pembiayaan pembangunan dapat lebih ringan tanpa sepenuhnya bergantung pada dana pemerintah,” ujar Wahyullah.
Ia mengingatkan bahwa pemerintah perlu melakukan terobosan dalam mempermudah proses perizinan tanpa menabrak regulasi yang ada. Menurutnya, stagnasi investasi sering kali terjadi akibat birokrasi yang rumit dan memakan waktu lama.
“Proses perizinan yang panjang dan berbelit-belit menjadi salah satu penyebab utama stagnasi investasi. Untuk itu, pemerintah harus bersikap proaktif dengan mengundang calon investor duduk bersama, mendiskusikan solusi yang lebih efisien dan singkat, tanpa melanggar aturan seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun peraturan daerah lainnya,” jelas Wahyullah.
Ia juga menambahkan bahwa Balikpapan harus menempatkan investasi swasta sebagai salah satu pilar utama pembangunan.
Namun, keberadaan investasi ini tidak hanya untuk kepentingan komersial, melainkan harus memberikan dampak positif yang luas, seperti peningkatan infrastruktur, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pelestarian lingkungan.
“Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hal ini melibatkan pengurangan hambatan birokrasi dan memperkuat transparansi, sehingga investor merasa nyaman untuk menanamkan modalnya,” lanjutnya.
Merasa dirinya sebagai anggota DPRD, Wahyullah menyatakan komitmennya untuk mendorong peraturan yang mendukung efisiensi proses investasi di Balikpapan. Ia berharap pemerintah, DPRD, dan pelaku usaha dapat berkolaborasi erat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang tepat, Wahyullah optimis Balikpapan dapat menjadi kota masa depan yang tidak hanya modern dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi pusat investasi yang menarik, mampu menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
“Kita harus mulai bergerak ke arah itu sekarang, memastikan bahwa pembangunan kota ini benar-benar berorientasi pada masa depan yang lebih baik,” tutupnya.