Buku Sekolah Mahal, Puji Sarankan Akses Secara Online

Divisi.id – Anggota Komisi VI DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Puji Setyowati, menanggapi soal tingginya harga buku pelajaran yang banyak dikeluhkan para orangtua wali murid.

“Selama masa COVID-19, anak-anak sudah terlatih dengan teknologi. Saat ini, buku tidak harus dibeli secara fisik di toko seperti Gramedia. E-book sekarang sudah bisa diakses dengan mudah,” ucap Puji, saat diwawancarai di Kantor DPRD Kaltim, baru-baru ini.

Puji menjelaskan bahwa tidak perlu mempersoalkan harus membeli buku mahal selama siswa menguasai teknologi dan bisa mengakses buku secara online.

“Jadi, dengan sistem Merdeka Belajar, ada ruang gerak bagi siswa dan orang tua untuk meminimalisir biaya yang muncul, seperti biaya membeli buku,” jelasnya.

Kemudian, Puji menekankan bahwa pendidikan memang mahal, namun tidak semuanya harus disediakan oleh pemerintah.

Baca Juga:

LP2M Unmul Dorong Penelitian Berimpact pada Masyarakat

“Jangan sampai kita dimanjakan dengan segalanya tetapi tidak memiliki rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa perlu adanya literasi bagi orang tua dan anak didik untuk memahami bagaimana pendidikan di era digital ini.

“Generasi Z sudah serba canggih dan instan. Mereka bisa duduk sambil membawa tablet dan mengetahui berbagai informasi dari dunia luar,” tambahnya.

Menurutnya, banyak orang tua yang mengeluh tentang mahalnya buku-buku sekolah karena belum mengerti cara mengakses secara online.

Baca Juga:

LP2M Unmul Gelar FGD Diseminasi Riset dan PKM

“Itu karena mereka belum tahu bahwa buku-buku sudah bisa diakses online. Tinggal tahu judul bukunya, penerbitnya siapa, dan pengarangnya siapa, lalu bisa langsung di-browsing,” bebernya.

Ia menyatakan literasi digital sangat penting bagi orang tua agar mereka bisa memandu anak-anak dalam memanfaatkan teknologi untuk belajar.

“Jadi anak-anak jangan hanya diberikan HP untuk bermain game, tetapi diliterasi cara mencari dan mengunduh buku,” tuturnya.

Lebih lanjut, Puji menegaskan bahwa pembelian buku secara offline tidak lagi menjadi keharusan di era digital ini.

Baca Juga:

Muscab II Peradi SAI Samarinda, John Pricles Kembali Terpilih sebagai Ketua

“Orang tua dan siswa harus tahu bahwa sarana prasarana belajar kini lebih mudah didapatkan melalui browsing online,” pungkasnya.(*)