Cegah Difteri, Dinkes Kaltim Gencar Lakukan Sosialisasi

Divisi.id – Lonjakan kasus gondongan pada anak-anak di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam sebulan terakhir menimbulkan kekhawatiran, terutama karena penyakit ini mudah menular di masyarakat.

Meski gondongan jarang menyebabkan kematian, namun penyakit tersebut bisa berbahaya jika disertai dengan infeksi difteri.

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) terus menggencarkan upaya pencegahan difteri melalui sosialisasi dan promosi.

Langkah-langkah tersebut diambil untuk merespons ancaman penyebaran penyakit di tengah masyarakat yang semakin cepat.

“Jadi untuk langkah-langkahnya itu kami dari dinas kesehatan sosialisasi dan promosi terkait penanggulangannya,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati, di Samarinda, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga:

Evaluasi PIN Polio Kaltim: Upaya Maksimalkan Capaian Dosis Kedua

Fit Nawati menjelaskan bahwa penyebaran informasi tentang difteri tidak hanya dilakukan di lingkungan puskesmas, tetapi juga melibatkan peran aktif kader PKK dan Posyandu.

“Kami menggandeng dari kader PKK, kader Posyandu jadi informasi lebih cepat selain media promosi,” tambahnya.

Selain itu, Fit Nawati mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan berbagai sumber informasi yang ada, termasuk media sosial, untuk meningkatkan pemahaman terkait difteri.

“Informasi mengenai difteri, termasuk gejala dan pencegahannya, dapat diakses dengan mudah melalui berbagai media. Kami berharap masyarakat aktif mencari informasi dan menyebarkannya kepada orang lain,” ujarnya.

Baca Juga:

Dinkes Kaltim Waspadai Lonjakan Cacar Monyet, Pengawasan Bandara Diperketat

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa difteri dapat menimbulkan gejala seperti sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher harus ditangani dengan cepat agar penyebarannya tidak meluas.

“Mudah-mudahan jangan sampai terjadi peningkatan, mudah-mudahan bisa segera kita tangani dan kita atasi bersama-sama,” tutupnya.