Jalan Tol Balikpapan-IKN, Budiono; Perlu kajian-kajian Lebih Dalam

Divisi.id, Samarinda- Rencana pembangunan daerah di wilayah Kota Balikpapan terus di gaungkan, salah satunya adalah Proyek strategis pembangunan jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadi salah satu prioritas nasional untuk mendukung aksesibilitas menuju kawasan tersebut. Proyek ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transportasi dan logistik yang diproyeksikan terus meningkat dalam 10-20 tahun ke depan.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono mendukung atas rencana tersebut. Akan tetapi harus melalui kajian-kajian lebih dalam supaya tidak terjadinya persoalan dikemudian hari.

“Saya mendukung pembangunan tol Balikpapan-IKN, tetapi ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, terutama dampak lingkungan seperti pengupasan lahan, risiko banjir, dan nasib masyarakat yang harus direlokasi,” ujar Budiono saat dikonfirmasi oleh media ini. Kamis, 23 Januari 2025.

Selain itu, perhatian khusus juga diarahkan pada pengelolaan aset milik pemerintah kota yang dilalui jalur tol. Budiono menyoroti bahwa aset tersebut hanya dihibahkan untuk proyek ini, sementara seharusnya ada perhitungan yang lebih transparan dan seimbang untuk memastikan sinergi antara proyek strategis nasional dan kepentingan pemerintah daerah.

Diketahui bahwa proyek tol Balikpapan-IKN sendiri ditargetkan akan rampung pada akhir 2025. Namun, Budiono mengingatkan agar perhatian tidak hanya terfokus pada pembangunan tol, melainkan juga pada peningkatan kualitas infrastruktur jalan penghubung antar kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

Baca Juga:

DPRD Balikpapan minta Pengembang Perumahan Harus Berperan dalam Pengendalian Banjir

“Misalnya, sejumlah jalan utama, seperti yang menghubungkan dengan Bontang, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, yang masih dalam kondisi memprihatinkan,” jelas Budiono.

“Pemerintah provinsi harus segera memperbaiki jalan penghubung antar daerah karena infrastruktur ini vital untuk kelancaran transportasi dan distribusi logistik,” lanjutnya.

Pun, Ia menjelaskan bahwa hingga kini, jalur tol di Kaltim baru mencakup Balikpapan-Samarinda dan Balikpapan-IKN. Namun, jalan-jalan non-tol yang menjadi jalur utama bagi masyarakat dan pengangkutan barang masih membutuhkan perhatian lebih besar untuk memastikan kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas.

“Ke depan, diharapkan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang lebih merata. Langkah ini tidak hanya mendukung Proyek Strategis Nasional, tetapi juga meningkatkan konektivitas sekaligus kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur secara keseluruhan,” tandasnya.

Baca Juga:

Atasi Masalah Banjir, DPRD Balikpapan Gencar Lakukan Fungsi Pengawasan