
Divisi.id, Samarinda – Penanganan banjir di kota Balikpapan menjadi salah satu program prioritas pemerintah kota, meskipun prosesnya tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Hal itu dikatakan oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri dalam diskusi mengenai infrastruktur dan pengendalian banjir di Balikpapan.
“Banjir ini tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun. Bahkan, kemarin tidak hanya Balikpapan dan Samarinda yang terdampak, tetapi juga hampir seluruh Indonesia, termasuk Jakarta. Ini bukan masalah yang bisa diatasi dengan cepat, apalagi anggaran yang dibutuhkan sangat besar,” katanya pada Selasa, 4/2/2025.
Menurutnya, estimasi kebutuhan anggaran untuk menangani banjir di Balikpapan mencapai Rp2,6 triliun. Namun, saat ini pemerintah baru bisa mengalokasikan anggaran yang relatif kecil.
“Kita baru menganggarkan belum sampai Rp200 miliar. Seperti contoh Tahun lalu, PT Fahreza dialokasikan Rp136 miliar, sementara untuk pembangunan dua rumah pompa di kawasan Hotel zurich menghabiskan Rp20 miliar. Jadi, sejauh ini anggaran yang tersedia baru sekitar 10% dari total kebutuhan,” jelasnya.
Salah satu kendala utama dalam penanganan banjir adalah pembebasan lahan di daerah aliran sungai (DAS), yang membutuhkan biaya besar.
“Di beberapa titik seperti, Balikpapan Baru, dan DAS Ampal, diperlukan pembebasan lahan untuk proyek pengendalian banjir. Ini tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” tambahnya.
Meski demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk menangani banjir secara bertahap dan menjadikannya sebagai prioritas utama.
“Kami selalu menganggarkan dana untuk penanganan banjir. Ada skala prioritas dalam setiap program, dan kami juga meminta dinas terkait untuk menyusun program-program yang efektif dalam mengurangi dampak banjir. Jika program tersebut benar-benar memberikan solusi, tentu kami akan mendukung dan mengalokasikan anggaran yang diperlukan,” ucapnya.
Saat ditanya mengenai anggaran banjir untuk tahun ini, ia mengaku belum bisa menyebutkan angka pasti.
“Saya belum membuka dokumen APBD terkait anggaran penanganan banjir tahun ini, tapi nanti akan saya cek kembali untuk memastikan apa saja yang sudah direncanakan,” pungkasnya.