
Divisi.id – Pemerintah Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi warga. Sekitar 30 persen wilayah desa difokuskan untuk budi daya tanaman pangan dan hortikultura.
Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, menyebut penguatan sektor pertanian dilakukan melalui pemberdayaan puluhan Kelompok Tani (Poktan) yang tersebar di berbagai dusun. Menurutnya, kelompok tani memiliki peran penting dalam mengorganisir aktivitas pertanian dan menjadi jalur resmi pengajuan bantuan maupun pelatihan.
“Kelompok tani ini juga bisa mengajukan bantuan, pelatihan, dan mendapat pendampingan teknis dari OPD terkait supaya mereka lebih mudah berkembang,” ujar Sarmin, belum lama ini.
Selain itu, terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai ekonomi. Peran KWT dianggap strategis dalam memperkuat ekonomi keluarga sekaligus memberdayakan perempuan di tingkat desa.
Untuk mendukung ketahanan pangan lokal, Pemdes Ponoragan juga akan mengarahkan 20 persen Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk sektor pertanian. Anggaran ini digunakan untuk pengadaan sarana produksi, pelatihan teknis, serta penguatan kapasitas kelembagaan kelompok tani.
“Semoga sinergi antara pemdes, kelompok masyarakat, dan instansi terkait bisa berdampak pada perkembangan sektor pertanian yang kita harapkan,” tandasnya.
Langkah ini sejalan dengan target desa dalam menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani secara bertahap.