Divisi.id – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir, optimis dapat meraih 2 medali emas pada Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kota Bogor, Jawa Barat. Target ini melebihi target yang ditetapkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim.

Sutomo menyatakan, “Jelas indikatornya medali. Targetnya yang menjadi acuan itu emas. Kalau perak dan perunggu itu mengikuti saja. Ketua KONI menargetkan 1 medali emas. Kalau saya melihat potensi, 2 emas bisa dicapai.”

Meskipun target ini melebihi harapan KONI Kaltim, Sutomo Jabir yakin bahwa harapan tersebut bisa dicapai. Para atlet yang akan berlaga di BK PON telah melewati dua tahap seleksi yang ketat.

“Tentu saja kami menurunkan pemanah yang berkualitas dan potensial,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa atlet yang dikirimkan ke BK PON didominasi oleh wajah-wajah baru yang pertama kali mengikuti BK PON. Beberapa pemanah senior yang memiliki pengalaman di PON Papua tidak lolos seleksi provinsi beberapa bulan lalu.

Baca Juga:

Raih Emas di PON XXI, Tim Mini 4WD Kaltim Berjuang Tanpa Sokongan Pemerintah

“Atlet kami banyak wajah baru. Bahkan atlet lama yang ikut di PON Papua dan mendapatkan medali saya lihat tidak lolos seleksi. Padahal, atlet yang tidak lolos itu memiliki jam terbang yang tinggi dan kemampuan yang pasti bagus,” jelasnya.

Sutomo Jabir dan pengurus Perpani Kaltim yakin bahwa para atlet yang dikirim memiliki potensi untuk mencapai keinginan dan target yang diharapkan. Meskipun atlet-atlet tersebut berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Kaltim, Sutomo Jabir meyakini bahwa mereka memiliki kualitas yang hampir sama.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada KONI dan Dispora Kaltim atas dukungan yang diberikan kepada atlet panahan selama persiapan BK PON. “Terutama kepada KONI dan Dispora yang selalu memberikan dukungan, baik melalui peralatan maupun fasilitas latihan,” tambahnya.

adv/Dispora Kaltim

Baca Juga:

Pelatih Kickboxing Kaltim Bantah Tuduhan Soal Pembatalan Keikutsertaannya di PON XXI