
Divisi.id, Samarinda – Tim sepakbola Balikpapan U-13 yang akan mewakili Kalimantan Timur dijadwalkan terancam gagal berlaga di piala Soeratin tingkat Nasional.
Laga tersebut dijadwalkan akan berlangsung di Sleman Jogjakarta pertengahan Februari mendatang.
Hal tersebut dikarenakan terkendala dengan ketiadaan sokongan sponsor dana dari pihak lain.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri mempertanyakan peran Asosiasi Kota (Askot) PSSI Balikpapan dalam mengelola sepak bola di Balikpapan.
Menurutnya, Askot seharusnya lebih aktif dalam menjalankan tugasnya. Ia membandingkan dengan cabang olahraga lain seperti bulu tangkis, di mana tanggung jawab sepenuhnya ada pada organisasi terkait tanpa melibatkan DPRD.
“Saya ini Ketua PBSI Balikpapan, tapi saya tidak pernah membawa masalah bulu tangkis ke DPRD atau wali kota, karena itu tanggung jawab saya. Kalau tidak sanggup mengurus sepak bola, ya mundur saja,” tegasnya, saat dikonfirmasi pada Selasa, 4/2/2025.
Lebih lanjut, Ia juga membandingkan dengan biaya operasional Persiba saat ini mencapai Rp3 miliar, sedangkan sponsor yang masuk hanya Rp600 juta, sehingga masih ada kekurangan Rp2,4 miliar yang harus dicari.
“Saya sampai harus keliling mencari dana. Ini bukan hanya tentang klub, tapi juga membawa nama besar Balikpapan. Seharusnya kita bisa berbagi tugas, jangan semuanya dibebankan ke satu pihak saja,” lanjutnya.
Pun, Ia juga menekankan bahwa organisasi olahraga seperti Askot dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) harus lebih aktif dalam mencari solusi, bukan hanya bergantung pada anggaran pemerintah atau menunggu sponsor.
“Kalau hanya ingin mengandalkan sponsor tanpa ada pengorbanan, ya sulit. Kalau mau jadi pimpinan di dunia olahraga, harus siap berkorban. Kalau tidak siap, lebih baik mundur,” tutupnya.