Divisi.id – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan intensif mempromosikan program Behimat Gula, yang bertujuan membuat Balikpapan hidup tanpa gula.

Program tersebut fokus pada pencegahan Diabetes Melitus akibat tingginya kadar gula dalam tubuh.

Kepala DKK Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, menyatakan bahwa Diabetes menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat setelah pandemi Covid-19.

“Ternyata secara nasional, yang meningkat itu Diabetes. Termasuk juga di Balikpapan. Sehingga kami harus segera mengantisipasi penyakit ini, karena komplikasi akibat Diabetes sangat banyak,” ujar dr. Andi.

Pihaknya menekankan pentingnya mengantisipasi penyakit tersebut karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan mata, ginjal, dan bahkan kematian akibat penyakit jantung koroner.

Baca Juga:

Evaluasi PIN Polio Kaltim: Upaya Maksimalkan Capaian Dosis Kedua

“Sehingga banyak sekali pasien Diabetes jatuhnya cuci darah. Kemudian Diabetes juga memengaruhi pembuluh darah artileri perifer. Sehingga pasien sering merasa kebas-kebas dan keram. Bahkan enggak bisa merasakan (sakit) tungkainya tertusuk paku dan luka, maka lumayan enggak bisa sembuh terpaksa diamputasi,” ucapnya.

Melalui deteksi dini gula darah, DKK Balikpapan fokus pada warga usia 15 tahun ke atas dan menangani kategori pra Diabetes dengan kerjasama berbagai pihak, termasuk Mirabel Medical Klinik dan Pertamina.

Program Behimat Gula juga didukung oleh alat reagen skrining gula darah yang mencukupi, dan Wali Kota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud, memberikan dukungan penuh terhadap inovasi ini sebagai upaya preventif untuk mencegah diabetes di kota tersebut.

Baca Juga:

Dinkes Kaltim Waspadai Lonjakan Cacar Monyet, Pengawasan Bandara Diperketat