Divisi.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur sedang melangkah untuk mengukur manfaat pendidikan vokasional, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), melalui penelusuran lulusan atau yang dikenal sebagai tracer study. (10/11/2023)
Pada rapat koordinasi yang dihadiri oleh 219 kepala SMK Negeri dan Swasta di Kalimantan Timur, Kepala Bidang Pembinaan SMK, Surasa, mengungkapkan bahwa tracer study menjadi salah satu aspek yang diatur dalam Peraturan Presiden.
“Pendirian tracer study sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Peraturan ini mewajibkan penelusuran tamatan secara berkala sebagai tolak ukur untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi,” ujar Surasa.
Surasa menambahkan bahwa kerjasama antara SMK, dunia kerja, dan dunia industri sangat diharapkan untuk mendukung langkah strategis ini.
“Kami berharap ada kerjasama dari semua pihak, terutama dari SMK, dunia kerja, dan dunia industri, untuk berpartisipasi aktif dalam keberhasilan tracer study. Ini diharapkan menjadi rutinitas tahunan yang berkelanjutan di SMK,” tambahnya.
Rapat koordinasi penelusuran alumni (tracer study) ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari 10 – 12 November, bertempat di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.
Pelaksanaan rapat bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dan kolaboratif dalam mengimplementasikan tracer study di lingkungan SMK, dengan harapan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak dan kesuksesan program pendidikan vokasional.
adv/Disdikbud Kaltim