Divisi.id – Dinkes Bontang menyelenggarakan kompetisi antropometri dalam upaya meningkatkan kompetensi kader posyandu, pada hari pertama peringatan Gebyar HKN ke-59, di Halaman Parkir Stadion Bessai Berinta.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Jamilla Suyuti menjelaskan bahwa antropometri adalah keterampilan atau kemampuan kader posyandu dalam melakukan pengukuran dan pemantauan perkembangan anak.
Keterampilan tersebut sangat penting agar kader posyandu dapat memberikan laporan perkembangan anak secara akurat kepada Dinkes Bontang.
“Lomba ini juga berfungsi sebagai wadah pembinaan bagi kader posyandu melalui kompetisi. Melalui lomba, transfer ilmu akan menjadi lebih menyenangkan, dan kader akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya,” ungkap Jamilla.
Kemudian, Ketua Persatuan Ahli Gizi Bontang, Hurriyani menambahkan bahwa penilaian dalam lomba antropometri tersebut dilakukan berdasarkan seberapa tepat seorang kader posyandu dalam mengukur berat badan, tinggi badan, panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan balita.
“Kalau salah pengukuran efeknya bisa panjang. Contohnya saja, tadinya anak itu gizinya baik, karena salah ngukur bisa jadi pendek, stunting atau gizi buruk,” terangnya.
Hurriyani berharap bahwa melalui lomba tersebut, pengetahuan dari para ahli gizi dapat di transfer secara efektif kepada kader posyandu, sehingga dapat diterima dengan baik dan memberikan kegembiraan.
“Memang kata bu kadis, bagaiman caranya kita dapat menularkan ilmu tapi menyenangkan. Maka dibuatlah lomba ini,” tutupnya.