160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
Iklan

Dispora Kaltim Intensifkan Sinergi 16 Indikator Baru untuk Dorong IPP

Rusmulyadi, Subkoordinator Kepemimpinan, Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim
750 x 100 AD PLACEMENT

Divisi.id – Dispora Kalimantan Timur mempercepat langkah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sistem penghitungan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dari Kemenpora, yang kini melibatkan 16 indikator baru dalam lima domain. Perubahan metodologi ini memang dirancang lebih komprehensif dibanding sebelumnya yang hanya memakai 15 indikator.

Menurut Rusmulyadi, Subkoordinator Kepemimpinan, Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, tantangan utama adalah bagaimana melibatkan banyak dinas agar tidak sepenuhnya bertumpu di Dispora. “Pembangunan kepemudaan adalah urusan lintas sektor. Karena itu, dibutuhkan partisipasi aktif dari semua perangkat daerah,” ujarnya.

Perubahan tersebut mendorong Pemprov Kaltim menerbitkan Peraturan Gubernur No. 45 Tahun 2023 sebagai payung hukum pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pelayanan Kepemudaan 2023–2024, yang mengatur mekanisme program bersama dan evaluasi realisasi tiap indikator.

“Ketika Dinas Kesehatan membuat program gizi untuk remaja, Dinas Tenaga Kerja menyelenggarakan pelatihan kerja, atau Dinas Pendidikan meningkatkan angka kelulusan SMA, itu semua berkontribusi terhadap nilai IPP.” ujarnya.

Data tingkat provinsi menunjukkan peningkatan, dengan nilai IPP Kaltim mencapai 64,38 pada 2023. Secara kota, posisi terbaik ditempati Samarinda (71,26), diikuti Bontang (67,39) dan Balikpapan (66,66), sedangkan Kutai Kartanegara berada di urutan terbawah (59,04).

“Ini menunjukkan bahwa daerah yang punya perhatian besar pada pembangunan pemuda, hasilnya bisa terlihat jelas. Tapi kerja keras belum boleh berhenti di sini,” tegas Rusmulyadi.

Seiring target memperkuat kolaborasi OPD, Dispora Kaltim pun menggulirkan strategi penguatan koordinasi dan pelaporan indikator harian, sehingga efektifitas setiap program dapat terukur dan menghindari overlap.

Rusmulyadi jpun menegaskan, setelah revisi metode penilaian oleh BPS dari dua tahunan menjadi tiap tahun, semua pihak dapat memantau perkembangan IPP lebih cepat dan bahkan menyesuaikan program secara real time.

Sedangkan dari sisi generasi muda, metode baru ini dianggap sebagai kesempatan untuk mengekspresikan keterlibatan dalam berbagai kegiatan: pendidikan, kesehatan, ekonomi, kepemimpinan, dan kesetaraan gender.

Para pemangku kepentingan berharap, data yang lebih rinci akan membuka peluang operasional program lintas sektor yang lebih presisi dan fokus pada capaian nyata di lapangan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos Terbaru
930 x 180 AD PLACEMENT