Divisi.id – PT Kilang Pertamina unit Balikpapan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, mengadakan kegiatan Jalan Sehat dan pemeriksaan gula darah.
Sebanyak 1.500 peserta dari karyawan dan warga sekitar Kilang Balikpapan turut serta, mencatatkan rekor MURI sebagai jumlah peserta terbanyak dan sekaligus mengkampanyekan gaya hidup sehat tanpa gula untuk mencegah diabetes.
Kepala Dinkes Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, menyatakan bahwa kasus diabetes melitus meningkat secara nasional, termasuk di Balikpapan setelah pandemi COVID-19.
Berdasarkan hal tersebut, Dinkes Kota Balikpapan bersama PT KPI Unit Balikpapan dan pihak terkait berupaya mewaspadai penyakit diabetes yang memiliki dampak komplikasi serius.
”Pasalnya, diabetes ini punya komplikasi banyak. Mulai dari atas hingga bawah. Mata rabun, membuat ginjal rusak sehingga pasien cuci darah. Penderita diabetes juga membuat pembuluh darah veriter sering kebas-kebas. Tubgkai tertusuk gak terasa dan luka tidak sembuh-sembuh, ” ungkap Dr. Andi.
Dio, panggilan akrabnya, menekankan pentingnya mencegah diabetes dan menjaga masyarakat dengan kadar gula darah di atas normal namun di bawah 200 atau pra-diabetes agar tidak berkembang menjadi diabetes.
Pemeriksaan dan kampanye diabetes tersebut tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Pertamina dan Marbel serta pihak lainnya.
”Ini yang kita jaga jangan sampai masuk diabetes, dan kita siapkan Regent nya,” bebernya.
Sub Koordinator Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Agus Iriansyah, mengungkapkan bahwa Pemkot Balikpapan telah memeriksa 223 ribu orang dari Januari hingga September.
“Hasilnya lebih 8,8 persen di wilayah tidak aman. Di atas 200 gula darahnya,” tutur Agus.
Pra-diabetes mencapai 3 persen, dan perlu dijaga agar tidak berkembang menjadi diabetes melitus.
Agus juga menyampaikan bahwa sejumlah besar korban meninggal selama pandemi COVID-19 di Balikpapan adalah penderita diabetes, sehingga masyarakat diimbau untuk menerapkan gaya hidup sehat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah seperti berolahraga, memeriksakan kadar gula darah, mengendalikan gula darah dengan mengonsumsi sayuran dan air putih, serta mengurangi konsumsi minuman bersoda.
Penderita gula darah tinggi atau diabetes berisiko mengalami kerusakan pada pembuluh darah besar, seperti jantung dan otak, sehingga perlu adanya upaya pencegahan melalui pola hidup sehat.
”Pembuluh darah besar itu bisa menyebabkan penyakit jantung dan Stoke sedang pembuluh darah kecil implikasinya pada mata dan ginjal, ” pungkasnya.