
Divisi.id – Pencegahan penyakit menjadi fokus utama dalam transformasi kesehatan, baik untuk penyakit menular maupun tidak menular.
Di Kalimantan Timur, pencegahan penyakit melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim), Setyo Budi Basuki, menekankan peran signifikan media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan edukatif terkait pencegahan penyakit.
Media dianggap sebagai jembatan penting antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan.
“Penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan kanker memprioritaskan pencegahan lebih dari pengobatan. Pencegahan sangat krusial karena begitu seseorang terdiagnosa penyakit tidak menular, mereka harus mengonsumsi obat dan tergantung padanya sepanjang hidup,” ungkap Basuki, Kamis (16/11/2023).
Basuki menjelaskan untuk penyakit menular seperti TBC, HIV, dan malaria, pencegahan dilakukan melalui deteksi dini, pengobatan, dan pelacakan kontak.
“Jika terjangkit, pengobatan harus dilakukan hingga sembuh, sambil memperhatikan orang-orang di sekitarnya yang mungkin terkontaminasi. Aksi penelusuran dan identifikasi harus dilakukan. Jika hasilnya negatif, orang tersebut harus menjalani obat pencegahan,” tambahnya.
Basuki juga menjelaskan mengenai inisiatif Three Zero (3 Zero) untuk HIV, yang melibatkan Zero Stigma, Zero Kematian, dan Zero Infeksi Baru.
“Kita harus menghilangkan stigma terhadap mereka, agar mau berobat dan tidak menyembunyikan penyakitnya. Kalau berobat, mereka bisa hidup normal dan tidak menularkan ke orang lain. Edukasi masyarakat agar tidak mengucilkan orang dengan HIV itu sangat penting,” tuturnya.