
Divisi.id – Ketersediaan bahan pangan lokal menjadi perhatian utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar daerah, Pemprov Kaltim berencana memperkuat sektor pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Dalam rapat koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Pendopo Odah Etam, Deputi Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menyoroti keterbatasan produksi sayuran di Kaltim.
“Saat ini, sebagian besar pasokan sayuran di Kaltim masih bergantung pada suplai dari Pulau Jawa. Sementara itu, dalam setiap satuan pelayanan MBG, dibutuhkan setidaknya 300 kilogram sayuran untuk sekali memasak bagi 3.000 anak,” ungkap Tigor.
Menanggapi hal ini, Pj. Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menegaskan bahwa upaya untuk memperkuat sektor pertanian lokal harus dilakukan segera agar program ini dapat berjalan lancar.
“Konsekuensinya, kita harus memperkuat sektor pertanian di Kaltim. Tantangannya adalah bagaimana membangun kembali budaya agraris di daerah kita agar produksi pangan lokal dapat memenuhi kebutuhan program ini,” ucap Akmal.
Untuk itu, Pemprov Kaltim akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polda, dan pemerintah kabupaten/kota, guna mendorong peningkatan produksi pangan lokal.
Lebih lanjut, langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya distribusi dan memastikan bahan pangan lebih mudah diperoleh untuk program MBG.
Penulis : Khairunnisa | Editor : RR