Divisi.id – Warga Samarinda diingatkan untuk memahami gejala cacar monyet (Monkeypox) dan pola penyebarannya, meskipun belum ada laporan kasus Monkeypox di Samarinda.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Osa Rafshodia, menekankan pentingnya tetap waspada terhadap penyakit tersebut.
Cacar monyet adalah virus zoonosis yang berasal dari Monkeypox virus dan pertama kali terdeteksi pada manusia pada tahun 1970 di Kongo.
“Kehadiran gejala ini menandakan adanya potensi infeksi dan harus diwaspadai dengan serius,” ujar Osa.
Osa menyebutkan bahwa gejala awal Monkeypox meliputi timbulnya ruam dengan lepuhan di wajah, tangan, kaki, mata, mulut, dan alat kelamin.
Gejala juga bisa disertai demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan kelemahan tubuh.
Kemudiasn, Osa menyatakan bahwa Dinkes Samarinda mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan peka terhadap gejala awal Monkeypox untuk mencegah penyebaran.
Ia juga menambahkan bahwa jika gejala tersebut terjadi, masyarakat diimbau untuk segera mencari pengobatan dan mendapatkan vaksin di fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Alternatifnya, mereka dapat menghubungi layanan resmi Doctor On Call melalui nomor darurat 119.
“Kemungkinan penularan penyakit ini karena virus MPox yang ditularkan dari hewan reptil dan hewan melata,” pungkasnya.