
Divisi.id – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Apansyah, menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah ke-3 di Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur, pada Sabtu (22/03/2025). Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah “Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Era Reformasi”.
Dalam sambutannya, Apansyah menekankan pentingnya masyarakat memahami dan mengapresiasi peran otonomi daerah dalam mempercepat pembangunan daerah serta meningkatkan pelayanan publik. Menurutnya, desentralisasi bukan sekadar pemindahan kewenangan, tetapi lebih kepada pemberdayaan daerah untuk mengambil keputusan yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal.
“Otonomi daerah memberi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ini juga menjadi jalan bagi daerah untuk mengoptimalkan potensi yang ada dan membangun kemandirian,” ujar Apansyah, Sabtu (22/3/2025).
Sebagai narasumber utama, Valentino Pasangka, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan paparan mengenai perjalanan otonomi daerah pasca-reformasi. Valentino menjelaskan bahwa meskipun otonomi daerah telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan pemerintahan, masih terdapat beberapa tantangan, terutama dalam hal pengawasan terhadap penggunaan anggaran dan kebijakan yang sering kali tumpang tindih.
“Otonomi daerah memang telah banyak membawa dampak positif, namun kita tidak bisa menutup mata terhadap masalah yang masih ada, seperti ketimpangan antar daerah dan kesulitan dalam implementasi regulasi yang ada,” kata Valentino.
Selain pemaparan dari narasumber, kegiatan sosialisasi ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan mengajukan pertanyaan terkait dengan pelaksanaan otonomi daerah di tingkat lokal. Banyak warga yang mengungkapkan harapan agar ada peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah.
Apansyah berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya memahami apa itu otonomi daerah, tetapi juga bisa berpartisipasi aktif dalam mengawal kebijakan dan pembangunan di daerah mereka. Ia menekankan bahwa keberhasilan otonomi daerah sangat bergantung pada partisipasi masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan.
“Otonomi daerah hanya akan berhasil jika kita semua terlibat aktif dalam setiap tahap pembangunan dan pengawasan. Masyarakat harus menjadi mitra yang sejajar dengan pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel,” tutup Apansyah.