Divisi.id – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) terus berupaya mendorong tenaga kesehatan untuk bekerja dengan dedikasi tinggi, inovatif, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari apresiasi di Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Kaltim memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan yang menunjukkan prestasi dan inovasi, dengan harapan dapat memotivasi tenaga kesehatan lain untuk terus berinovasi.
Salah satu inovasi yang mendapat dukungan Dinkes Kaltim adalah program “Gerbang Emas” di Puskesmas Rimba Ayu, Kutai Kartanegara, yang dirancang untuk menekan angka stunting melalui peningkatan gizi balita dan edukasi menyeluruh kepada masyarakat.
Program ini diprakarsai oleh dr. Rovan Meluganissigar Panjaitan, tenaga kesehatan teladan tingkat provinsi, yang baru saja menerima penghargaan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (12/11/2024).
“Kita membangun kesadaran seluruh pihak dari orang tua, kader Posyandu hingga tingkat kecamatan untuk bersama-sama menanggulangi masalah stunting,” jelas dr. Rovan.
Dalam implementasinya, program ini melibatkan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan evaluasi kondisi gizi secara rutin di Posyandu.
Kemudian, anak-anak yang berisiko kekurangan gizi akan menerima suplemen tambahan seperti telur dan makanan sehat lainnya, serta edukasi bagi orang tua mengenai pentingnya ASI eksklusif dan pemberian MPASI yang benar.
Namun, dr. Rovan mengakui bahwa stigma negatif mengenai stunting masih menjadi tantangan bagi para kader Posyandu dalam memberikan edukasi.
“Stigma ini kadang menjadi penghalang bagi kader Posyandu saat menyampaikan informasi kepada orang tua,” ungkapnya.
Ia berharap program “Gerbang Emas” dapat menjadi upaya solid yang menciptakan generasi bebas stunting dan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap pemenuhan nutrisi.
“Terima kasih kepada tenaga kesehatan yang terus berkomitmen meski dihadapkan tantangan di lapangan,” tutup dr. Rovan.