Kolam PT Indexim Coalindo Jebol, Desa Pengadan Krisis Air Bersih

Divisi.id – Kolam pengendapan milik PT Indexim Coalindo di Desa Pengadan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) jebol, sehingga mencemari sumber air bersih dan menyebabkan kematian ikan-ikan di Sungai Bay.

Seorang warga Desa Pengadan, Acmad Mujahiddin, menerangkan bahwa selama hampir seminggu terakhir, Sungai Bay yang menjadi sumber air utama bagi warga tercemar parah akibat kolam pengendapan PT Indexim Coalindo yang kelebihan kapasitas.

“Kami sudah hampir seminggu sulit mendapatkan air bersih, jangankan untuk minum mandi pun sulit sekali sekali,” ujar Achmad, Sabtu (29/06/2024).

Menurutnya, PT Indexim Coalindo terkesan tidak peduli terhadap masalah tersebut, karena hanya memberikan bantuan air dalam jumlah kecil yang tidak mencukupi kebutuhan warga.

“Warga sangat kecewa karena perusahaan seolah lepas tangan. Sejak awal kejadian hingga sekarang, mereka hanya mengirimkan air mandi yang tidak cukup untuk kebutuhan kami,” ungkapnya.

Baca Juga:

Tersandung Kasus ITE, Mantan Anggota DPRD Kaltim James Bastian Tuwo Ditahan di Rutan Samarinda

Kemudian, Achmad mengungkapkan bahwa warga yang terpaksa menggunakan air sungai untuk mandi mengalami gatal-gatal di seluruh tubuh.

Ia menyebut justru PT Ganda Alam Makmur (GAM) yang membantu menyediakan air bersih untuk minum dan mandi.

“Selama sungai tercemar, kami justru mendapatkan bantuan air bersih dari PT GAM. Kami mencoba menggunakan air sungai untuk mandi, tetapi semua badan gatal-gatal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ia menyatakan bahwa warga menuntut PT Indexim Coalindo segera mengambil tindakan konkret dan meminta Pemkab Kutim memanggil manajemen perusahaan untuk mencari solusi agar masalah tersebut tidak terulang.

Baca Juga:

Pembayaran Lahan Outer Ringroad IV Diduga Salah, Pemilik Sah Siap Tempuh Jalur Hukum Jika Mediasi Gagal

“Kami menuntut ganti rugi karena aktivitas kami terganggu, dan kami juga meminta Pemkab Kutim memanggil manajemen perusahaan serta memberikan peringatan keras agar masalah ini tidak terulang kembali,” tegasnya.

Sebagai informasi, hingga berita ini diterbitkan, media masih berusaha menghubungi PT Indexim Coalindo untuk mengonfirmasi masalah tersebut, namun belum berhasil.