
Divisi.id – Badan Pusat Statistik (BPS), melaporkan terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada bulan Februari 2024 mencapai 3,28 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,92.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau, mencapai 4,14 persen, dengan IHK mencapai 106,32, sementara tingkat inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda, sebesar 3,04 persen, dengan IHK sebesar 105,51.
Menurut Yusniar, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang tercermin dari naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Kenaikan harga terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,95 persen, kelompok kesehatan sebesar 4,92 persen, dan kelompok transportasi sebesar 4,59 persen.
“Sebaliknya, terdapat satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar minus 0,42 persen,” terang Yusniar.
Sementara itu, dalam hal inflasi month-to-month (m-to-m), kelompok transportasi menjadi penyumbang utama dengan andil sebesar 0,14%. Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi utama pada kelompok tersebut termasuk angkutan udara, sepeda motor, sepeda, ban luar motor, dan pelumas atau oli mesin.
Lebih lanjut, inflasi m-to-m pada Februari 2024 mencapai 0,27%, sedangkan inflasi y-on-y mencapai 3,28%. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi pada Februari 2024 secara y-on-y, dengan andil sebesar 1,98%.(*)