
Divisi.id – Di tengah menguatnya arus disinformasi dan makin pudarnya semangat kebangsaan di kalangan generasi muda, DPRD Kalimantan Timur mengambil langkah strategis untuk memperkuat nilai-nilai ideologi negara.
Berbagai tantangan seperti intoleransi, apatisme politik, serta degradasi identitas nasional mendorong perlunya penguatan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan hingga ke tingkat akar rumput.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) ke-6 yang mengangkat Perda Nomor 09 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Kegiatan ini pun dilaksanakan di Linggang Bigung, Kutai Barat, pada Kamis (10/07/2025), dengan melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan dalam semangat dialog dan kebangsaan.
“Kita harus memastikan generasi muda memahami dan mengamalkan Pancasila, bukan hanya sebagai teori, tetapi sebagai nilai hidup yang membentuk karakter dan memperkuat persatuan,” ujar Ekti Imanuel saat memberi sambutan dalam acara Sosper.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber Lorensius Balak, S.Sos yang memberikan pandangan tentang peran strategis masyarakat dalam mempertahankan keutuhan bangsa. Sesi berlangsung dalam suasana penuh semangat dan partisipatif, dipandu oleh moderator Melajuhari.
Ekti menyampaikan bahwa masyarakat tidak bisa membiarkan Pancasila hanya menjadi bagian dari buku pelajaran. Ia mengingatkan pentingnya peran keluarga, lembaga pendidikan, dan komunitas dalam menghidupkan kembali nilai-nilai luhur bangsa dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Ia menegaskan bahwa perda ini bukan sekadar regulasi semata, melainkan sebagai bentuk nyata dari tanggung jawab pemerintah daerah untuk merawat fondasi kebangsaan di tengah derasnya pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi yang sering menggerus semangat nasionalisme.
“Kami ingin masyarakat terlibat aktif dalam menjaga ideologi Pancasila. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas negara atau sekolah,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menggali kearifan lokal sebagai pintu masuk untuk memperkuat nilai kebangsaan.
Menurutnya, budaya daerah yang kaya dapat dijadikan alat edukasi yang lebih efektif dan kontekstual dalam menanamkan nilai cinta Tanah Air.
“Nilai-nilai kebangsaan harus tumbuh dari akar budaya kita sendiri. Di Kutai Barat, kita punya banyak kearifan lokal yang bisa menjadi pintu masuk untuk memperkuat rasa cinta Tanah Air,” tutup Ekti.